Teheran (ANTARA News) - Badan pengawas pemilihan presiden Iran akan membentuk komisi khusus, yang akan mencakup para wakil dari calon-calon yang kalah, untuk merancang laporan mengenai pemilihan presiden, kantor berita ISNA mengatakan, Jumat.

"Dewan Wali telah memutuskan untuk membentuk komisi khusus dari para tokoh politik dan wakil calon yang memprotes (hasil pemilihan umum) untuk menyususn laporan mengenai pemilihan (presiden) itu," kata jurubicara Abbasali Kahkodai, yang dikutip oleh ISNA.

"Sepuluh persen suara akan dihitung kembali dengan kehadiran komisi ini dan laporan untuk publik akan disiarkan,"katanya.

"Penghitungan kembali suara akan dilakukan dengan kehadiran media," kata Kakhodai.

Ia juga meminta calon yang kalah "Mir Hossein Mouzavi dan Mehdi Karroubi untuk mengajukan nama calon-calon mereka (untuk komisi tersebut) dalam 24 jam, dalam rangka menghilangkan kemenduaan dan pertanyaan mengenai pemilihan".

Beberapa tokoh politik yang akan jadi anggota komusi itu meliputi mantan menteri luar negeri Ali Akbar Velayati, bekas ketua parlemen Gholam-Ali Hadad Adel dan bekas menteri intelijen Qorban-Ali Najaf-Abadi, katanya.

Sebelumnya kantor berita negara IRNA mengutip ucapan Kakhodai bahwa tidak ada kecurangan dalam pemilihan presiden 12 Juni yang dimenangi kembali oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

"Setelah 10 hari pengujian, kami tidak melihat suatu ketidak-beresan," kata Kakhodai pada kantor berita resmi IRNA.

"Kami tidak menamui kecurangan dalam pemilihan presiden dan pemilihan ini adalah pemilihan terbersih yang penah kami temui, Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa tidak ada kecurangan dalam pemilihan itu." (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009