Tangerang (ANTARA News) - Mengisi hari libur sekolah, sebanyak 125 anak-anak korban Situ Gintung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menonton gratis film "Garuda Di Dadaku" di sebuah bioskop, Sabtu.

Film karya Salman Aristo itu diputar di Plaza Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel, yang dibiayai sepenuhnya oleh Ikatan Mahasiswa Tangerang Selatan (Imatas) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Anak-anak korban bencana jebolnya Situ Gintung yang menewaskan 100 orang beberapa bulan yang lalu itu tampak terpukau melihat adegan yang dibintangi aktor cilik Bayu yang begitu berambisi menjadi pemain sepakbola nasional meski dilarang oleh kakeknya.

"Senang lihat Bayu, anaknya begitu lincah bermain bola. Filmnya selain sedih juga lucu dan seru," kata Surya Arya (11), salah seorang bocah Situ Gintung seusai menonton film tersebut.

Ia menambahkan, Arya bersama rekan setimnya Bayu bisa lolos sebagai tim nasional U-13 menghadapi tim-tim asing.

"Perjuangannya hebat sekali. Melihat film ini saya bersama teman-teman jadi ingin bermain sepakbola di timnas, apalagi saya mengidolakan Bambang Pamungkas," kata Arya.

Tidak hanya Arya, Santi gadis cilik berusia 12 tahun ini mengaku terinspirasi dengan semangat cerita film Garuda yang diperankan Bayu dan kawan-kawannya menjadi pemain sepakbola.

Maklum selama liburan sekolah Santi hanya berteduh di rumahnya saja, sembari menonton film kartun di televisi.

"Liburan sekolah dirumah aja sama papa, aku senang sekali melihat film ini. Bayu jago main bola, tetapi aku kan perempuan jadi agak susah nendang bolanya," ujar gadis piatu yang ibunya meninggal pada musibah Situ Gintung. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009