"Dalam beberapa bulan mendatang akan ada dua kegiatan internasional yang melibatkan banyak peserta dari luar negeri seperti `Sail Bunaken` di Manado dan Konferensi AIDS di Bali. Akan diterapkan langkah khusus untuk mengamankan kegiatan itu untuk mencegah penyebaran penyakit ini," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie usai memimpin rapat koordinasi tentang penanggulangan flu A (H1N1) di kantor Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jakarta, Senin.
Semua pendatang dari negara terdampak flu A (H1N1), kata dia, akan diwajibkan melewati alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) yang dipasang di bandara internasional, mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (Health Allert Card) dan mengenakan masker selama minimal tiga hari sejak kedatangan.
"Kalau ada yang diduga terinfeksi, akan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan. Rumah sakit rujukan sudah siap dan akan ditambah," katanya usai memimpin rapat yang juga dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal.
Departemen Perhubungan, kata dia, juga akan menyampaikan pemberitahuan kepada seluruh awak penerbangan dan pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan penumpang terhadap penularan penyakit influenza baru yang pertama kali merebak di Meksiko itu.
"Selain itu kita juga berkoordinasi dengan negara tetangga. Untuk `Sail Bunaken`, kita akan berkoordinasi dengan pelabuhan yang ada di Darwin supaya membantu pemantauan kapal-kapal yang menuju Bunaken yang melewati pelabuhan itu untuk memastikan semua penumpangnya tidak terinfeksi saat keluar dari pelabuhan," jelasnya.
Ia mengatakan, pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit influenza A (H1N1) karena saat ini kasus penyakit tersebut sudah ditemukan di Indonesia dan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia. (*)
Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009
