Mosul, Irak (ANTARA News/Reuters) - Sebuah bom mobil menewaskan lima polisi Irak dan satu petempur Peshmerga Kurdi di dekat kota Mosul di Irak Utara Senin, satu hari sebelum tentara tempur AS mundur dari pusat-pusat kota, beberapa sumber polisi mengatakan.

Kebanyakan warga Irak memuji penarikan AS dari kota-kota sedang dan besar sebagai tonggak sejarah di jalan negara mereka ke kedaulatan enam tahun setelah militer AS menyerang untuk menjatuhkan Presiden Saddam Hussein.

Namun serangkaian pemboman di Baghdad dan Irak utara dalam beberapa hari belakangan ini, termasuk dua serangan paling berdarah selama lebih dari satu tahun, telah mengguncang kepercayaan dalam pasukan keamanan mereka.

Beberapa sumber polisi mengatakan bom mobil itu ditemukan Senin di sebuah tempat parkir di kota Hamdaniya yang sebagian penduduknya Kristen, sekitar 40 Km di timur Mosul. Mereka mengatakan bom itu diledakkan ketika para pejabat menutup tempat tersebut. Tiga warga sipil juga terluka.

Hamdaniya dikuasai oleh pasukan peshmerga Kurdi.

Dua pemboman besar di Baghdad dan dekat kota Kirkuk di Irak utara dalam beberapa hari belakangan ini menewaskan lebih dari 150 orang di antara mereka.

Para pejabat AS dan Irak telah memperingatkan bahwa mereka memperkirakan jumlah serangan akan meningkat ketika tentara AS mundur, dan juga menjelang pemilihan parlemen Januari yang akan datang.

Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengatakan Sabtu, penarikan AS telah mengirim pesan pada dunia bahwa Irak dapat menangani keamanannya sendiri. Pemerintah mempercayai pasukannya akan mengalahkan gerilyawan al Qaida dan geng-geng kejahatan, ia menambahkan.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009