Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Boediono berjanji untuk meningkatkan anggaran kesehatan lebih dari dua kali lipat jika memperoleh amanah untuk memerintah pada 2009-2014.

"Kami kira dalam lima tahun ke depan itu kita bisa meningkatkan anggaran (kesehatan) kita (hingga) lebih dari dua kali lipat," kata Boediono saat ditanya oleh moderator dalam debat cawapres putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa malam.

Pada saat itu moderator Fahmi Idris mendesak Boediono pada tahun keberapa dari pemerintahannya anggaran kesehatan dapat meningkat hingga mencapai 15 persen APBN.

Sekalipun menyebut angka 15 persen sebagai cukup tinggi, Boediono menegaskan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan untuk meningkatkan anggaran secara signifikan sesuai dengan kemampuan APBN.

Ia juga mengatakan bahwa alokasi anggaran akan lebih diprioritaskan pada pelayanan kesehatan preventif atau pencegahan.

"Layanan kesehatan preventif akan ditingkatkan tanpa mengabaikan kuratif (pengobatan) tentunya," ujarnya.

Menurut dia, upaya preventif itu dilakukan dengan merevitalisasi Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai segala sesuatu yang terkait dengan cara hidup sehat bukan sekedar sebagai balai pengobatan.

Boediono juga menyoroti mengenai peran PKK dan Posyandu untuk lebih melibatkan masyarakat dalam kegiatan tersebut.

Berbeda dengan debat cawapres putaran pertama yang bertema "Pembangunan Jati Diri Bangsa", debat cawapres putaran kedua ini bertema "Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia".

Pada debat cawapres putaran kedua yang dilaksanakan di Hotel Bidakara itu, KPU mengubah aturan debat.

Penyampaian visi dan misi setiap calon diperpendek menjadi tujuh menit dari sebelumnya selama 10 menit terkait pendidikan, kependudukan, lingkungan hidup dan jaminan sosial.

Selain itu, pada debat capres yang dimoderatori oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Fahmi Idris dilakukan pendalaman pertanyaan kepada setiap calon. Fahmi Idris juga mengawali debat dengan meminta masing-masing cawapres untuk memperkenalkan pesaingnya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009