Jakarta (ANTARA News) - Tiga calon presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 memiliki jawaban berbeda tentang apa yang akan mereka lakukan apabila tidak terpilih sebagai pemenang.

Menutup debat capres terakhir di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis malam, moderator Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno, menyiapkan pertanyaan pamungkas.

"Selama 90 menit kita sudah diskusi tentang apa yang akan dilakukan kalau menjadi presiden, sekarang apa yang akan bapak ibu lakukan jika tidak terpilih," tanya Pratikno.

Megawati yang mendapat kesempatan pertama menjawab singkat.

"Saya akan terus mengabdi dan berjuang untuk rakyat Indonesia," ujar Megawati tanpa merinci bentuk pengabdian dan perjuangan yang ia inginkan.

Susilo Bambang Yudhoyono yang menjawab setelah Megawati mengatakan ia ingin langsung mengucapkan selamat kepada siapa pun yang memenangkan Pemilu Presiden 2009.

Yudhoyono pun berjanji untuk mengajak konstituennya agar mendukung siapa pun kandidat presiden yang memenangkan Pemilu Presiden 2009.

"Dan, saya akan tetap berbuat apa saja untuk bangsa dan negara untuk mendukung," ujarnya.

Jusuf Kalla yang mendapat giliran menjawab terakhir seperti biasa melontarkan pernyataan spontan yang memancing tawa.

"Yang terbaik pasti menang. Saya akan menghormati siapa pun yang terbaik, termasuk jika saya yang terbaik itu," ujarnya.

Tetapi, apabila yang terbaik itu bukan dirinya, Kalla memilih untuk pulang ke kampungnya di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya akan pulang kampung, mengurus pendidikan, masjid, dan mengurus perdamaian bangsa apabila diperkenankan," ujarnya.

Debat terakhir bertema "NKRI, Demokrasi, dan Otonomi Daerah" menggunakan format baru karena sesi pendalaman dihilangkan guna memberi lebih banyak waktu bagi ketiga calon untuk saling mendebat jawaban yang diberikan oleh moderator.

Seperti debat sebelumnya, calon presiden Jusuf Kalla adalah penghangat suasana karena ia berani menyerang calon lain terlebih dahulu sehingga membangkitkan respon calon yang diserangnya, terutama Yudhoyono.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009