Jakarta,(ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (Plt) Miranda S Goeltom mengatakan, cadangan devisa pada posisi akhir Juni mencapai 57,6 miliar dolar AS setara dengan 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Cadangan devisa tersebut turunsekitar 180 juta dolar AS bila dibandingkan pada posisi akhir Mei yang menacapai 57,934 miliar dolar As.

"Cadangan devisa sekitar 57,6 miliar dolar AS, turun-turun tipis ya nggak papa, kan untuk bayar utang dan lainnya," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi global telah membuat arus dana kembali masuk ke Indonesia. Termasuk diantaranya dari sisi ekpor dan impor.

Ia mengatakan, harga komoditas yang membaik saat ini telah mendukung neraca pembayaran Indonesia yang berarti juga turut memperkuat cadangan devisa Indonesia. Menurut catatan BI, ia mengatakan, transaksi berjalan saat ini surplus 2,2 miliar dolar AS.

Sementara itu, sejak Januari 2009 hingga akhir Juni, cadangan devisa secara umum terus mengalami penguatan hingga 7 miliar dolar AS. Cadangan devisa pada Januari 2009 mencapai 50,869 miliar dolar AS dan kini telah berada di 57,6 miliar dolar AS.

Masuknya aliran dana masuk ke Indonesia, menurut dia, juga membawa dampak positif bagi penguatan rupiah. Selama triwulan II 2009, nilai tukar rupiah telah mengalami apresiasi sebesar 9,9 persen.(*)

Pewarta: anton
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009