Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, mengatakan iklan ajakan pemilu presiden (pilpres) satu putaran bukan ilegal walaupun bukan buatan dari Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.

"Iklan tidak hanya boleh dibuat tim resmi, tetapi boleh dibuat kelompok mana pun," ujar Bara Hasibuan di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan siapa pun boleh membuat iklan untuk mendukung salah satu calon asal tidak melanggar aturan yang ada, seperti SARA atau kampanye hitam.

Ia mengatakan dukungan masyarakat tersebut merupakan hal yang biasa, dan bisa dilakukan untuk mendukung siapa pun. "Itu hak dasar untuk berekspresi," katanya.

Bara mengatakan iklan ajakan pemilu satu putaran dilakukan Denny JA. "Denny bukanlah bagian dari Tim SBY-Boediono, namun tindakan Denny JA dalam demokrasi modern ini boleh saja," katanya.

Iklan yang dibuat Denny, lanjut Bara, tidak ilegal karena memang tidak melanggar aturan kampanye yang diberlakukan oleh KPU. "Harusnya iklan dari inisiatif masyarakat ini didukung karena meningkatkan kualitas pemilihan itu sendiri," katanya.

Iklan pemilu satu putaran, menurut Bara, sebagai salah satu bentuk partisipasi publik yang bentuknya bisa bermacam-macam.

Lebih lanjut Bara mengatakan iklan kampanye satu putaran dari Denny JA yang bukan Tim SBY-Boediono tidak bisa dikatakan provokasi, karena pemilihan satu putaran adalah milik semua kandidat dan menang dalam satu putaran merupakan kebanggaan bagi seorang capres-cawapres, apalagi satu putaran dalam sistem di Indonesia harus mendapat suara 50 persen pemilih.

"Para kandidat lain seharusnya tidak merasa terintimidasi dengan iklan itu. Daripada melakukan protes atas iklan itu, sebaiknya mereka bekerja lebih keras untuk meyakinkan pemilih bahwa mereka patut didukung," kata Bara.

Ia juga mengatakan saat debat capres putaran ketiga pada Kamis malam (2/7) SBY tidak mengatakan iklan tersebut ilegal. Pada saat itu SBY mengatakan iklan tersebut bukan dari pihaknya.

Kemudian Jusuf Kalla mengatakan, "Terima kasih kalau bapak SBY tadi bilang iklan pilpres satu putaran bukan dari bapak. Berarti itu iklan ilegal kan?" .(*)

Pewarta: imung
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009