Medan (ANTARA News) - Fashion dengan "handmade" Indonesia kian diminati pasar internasional dan bisnis itu diperkirakan semakin tumbuh subur, karena pemerintah mulai mendukung penuh melalui program cinta produk dalam negeri.

"Hampir di setiap eksibisi yang diikuti desainer-desainer Indonesia di luar negeri khususnya di Hongkong, fashion Indonesia diserbu pembeli dan banyak pesanan," kata Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Taruna K Kusmayadi, di Medan, Sabtu.

Tapi diakui yang paling disukai gaun dengan pengolahan handmade yang memerlukan kreativitas desainernya.

Dia berbicara usai melantik kepengurusan APPMI Sumut periode 2009-2014 dengan ketua Nilawaty Iskandar pemilik sekolah desain mode Dolling, wakil ketua Hartono Gun, sekretaris Corry dan Anwar Dhani, bendahara Henny Wong, dan dewan kehormatan MGP Saurma Siahaan.

Adapun anggota APPMI Sumut itu termasuk Elina Lay, Irene dan Dewi Rejeki merupakan desainer-desianer muda dan sudah menggeluti bisnis fashion itu rata-rata di atas tiga tahun.

Dia mengakui, fakta itu memang membuat desainer Indonesia lebih percaya diri untuk "go internasional" dan semakin bergairah karena pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan dukungan penuh dengan kebijakan memasyarakatkan penggunaan produk lokal.

"Kalau dulu, produk desainer tidak diindahkan pengusaha plaza, sekarang justru sebaliknya perancang dan pengusaha mode justru diundang dan diajak mengisi fashion di mal itu," katanya yang didampingi pembina daerah Raisal Raiz.

Dengan berkembangnya bisnis fashion diharapkan membangkitkan kembali industri tekstil nasional termasuk menumbuh kembangkan kreatifitas kerajinan tenun daerah.

Dia berharap dengan terbentuknya kepengurusan APPMI Sumut, desainer Indonesia go internasional dan semakin diicintai konsumen dalam negeri, karena peluang pengembangan fashion nasional lebih besar mengingat kebudayaan dan banyaknya etnis bisa dijadikan aspirasi bagi desainer.

Nilawaty Iskandar, menyebutkan, minat warga Medan menjadi desainer cukup tinggi, tapi yang benar-benar bisa tampil khususnya menasional atau go internasional masih kecil sehingga diperlukan dukungan dari berbagai kalangan.

Dengan terbentuknya APPMI Sumut, maka diharapkan desainer Sumut bisa semakin diperhitungkan karena selama ini meski belum ternama atau dikenal, fashion hasil rancangan desainer daerah itu cukup mampu menarik minat pembeli.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009