Jakarta (ANTARA News) - Artis senior Christine Hakim mengaku prihatin dengan berbagai program tayangan untuk anak-anak di sejumlah media televisi di Tanah Air yang sarat mengeksploitasi kekerasan, seks, dan lain-lain.

"Tontotan anak-anak di Indonesia sangat memprihatinkan. Ada berapa persen program stasiun televisi untuk anak-anak. Dan dari yang sedikit itu berapa persen yang betul-betul mendidik. Jadi betapa menyedihkan nasib anak-anak Indonesia," kata Christine di Jakarta, Selasa.

Christine yang memenangi sejumlah piala Citra itu sangat mendukung diselenggarakannya Festifal Film Internasional KidsFfest yang disponsori Yayasan Kelyasana Shira yang akan berlangsung di Jakarta, 17-26 Juli.

"Festival film anak internasional ini sangat penting untuk menambah wawasan anak-anak Indonesia tentang beragam tema film sekaligus tempat mengasah kemampuan untuk mempelajari pembuatan subtitle film," katanya.

Christine yang kini didaulat sebagai Duta Bank Rakyat Indonesia (BRI) menceritakan dahulu pembuatan subtitle film sangat rumit dan butuh waktu yang sangat lama karena harus dikirim ke luar negeri.

"Ini pelajaran ekstra kurikuler yang sangat bermanfaat, dengan kemajuan teknologi perfilman pembuatan title bisa dilakukan di Indonesia bahkan oleh anak-anak," kata pemeran utama film Cut Nyak Dien itu.

Tentang sembilan film pendek karya anak-anak Indonesia yang akan dilombakan dalam festival nanti, Christine mengatakan hal itu merupakan kebanggaan sekaligus kemajuan dunia perfilman karena anak-anak dilibatkan untuk membuat skenario dan narasi tentang dunianya sendiri.

Hal positif lain dari kegiatan ini, demikian Christine, yaitu mengkolaborasikan kebiasaan menonton film, belajar sekaligus menabung.

Dengan maraknya pusat perbelanjaan dan banyaknya jenis permainan anak, menurut

Christine, anak Indonesia dewasa ini berubah menjadi sangat konsumtif dan sangat minim menabung.

Ketua KidsFfest, Nia Dinata mengakui film di Indonesia yang bertema tentang kehidupan anak-anak masih sangat minim.

Tahun 2009, katanya, Indonesia hanya memproduksi dua buah film anak. "Anak-anak kita juga membutuhkan referensi film dari luar untuk menambah wawasan mereka. Film-film anak dari Iran sangat bagus dengan tema yang sangat sederhana," jelas Nia.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009