Jakarta,(ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kuskrido Ambardi mengatakan, optimistis Pemilu Presiden 2009 berlangsung satu putaran.

Kuskrido Ambardi yang akrab dipanggil Dodi ditemui di Jakarta, Rabu mengatakan, data yang masuk ke LSI hingga pukul 14.17 Wib pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boedino) menang di seluruh provinsi kecuali Sulawesi Selatan (Sulsel), Bali dan Gorontalo.

"Dari 87,57 persen suara yang masuk, pasangan SBY-Boediono unggul hampir di seluruh provinsi dengan perolehan suara 60,58 persen, Mega-Pro 26,30 persen dan pasangan JK-Win 13,12 persen," katanya.

Dengan demikian kata Dodi, seluruh syarat Pemilu presiden satu putaran, yaitu salah satu pasangan capres-cawapres harus mendapat suara 50 + 1 dan menguasai 20 persen dari minimal 17 provinsi. Syarat tersebut sudah dipenuhi pasangan SBY-Boediono.

"Dari seluruh provinsi pasangan SBY-Boediono menang, dan hanya kalah di tiga provinsi, itu berarti sudah lebih dari 17 provinsi dimenangi," katanya.

Dia juga mengatakan, kemenangan SBY-Boediono, isu agama atau pun suku tidak banyak mempengaruhi masyarakat yang sejak awal telah menetapkan pilihannya.

"Bila suara sudah mencapai 76 persen sudah lumayan stabil. Jadi kemungkinan pasangan capres SBY-Boediono bisa dikatakan menang, namun tetap harus menunggu rekapitulasi penghitungan suara KPU," ujar Dodi.

Di Provinsi Bali yang merupakan basis massa Mega-Pro hanya menang 50,91 persen, sedangkan SBY-Boediono 44,08 persen dan JK-Win, 4,28 persen.

Sedangkan di Gorontalo pasangan JK-Win menang 48,87 persen, SBY 45,12 persen, Mega-Pro 6,1 persen. Sementara di Sulawesi Selatan pasangan JK-Win memperoleh suara 64,72 persen, SBY-Boediono 32,21 persen dan Mega-Pro 30 persen.

Sementara itu, Koordinator Center Perhitungan Cepat, Deni Irtani mengatakan, metode yang digunakan dalam penghitungan cepat (Quick Count) LSI yaitu "Stratified duster random sample" pada 2.116 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 450.000 TPS yang tersebat di seluruh Indonesia dengan tingkat kesalahan sekitar satu persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Saya kira TPS sebanyak itu cukup mewakili karena tersebar di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009