Kendari (ANTARA News) - Tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendari yang juga artis sinetron dan iklan, Krisna Mukti, tidak menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tempat ia ditahan selama lebih dua pekan ini.

Pantauan ANTARA News di Kendari Rabu, hingga proses pemungutan suara berakhir di TPS 12 Kelurahan Punggola yang berada dalam lingkungan Rutan tersebut, pada pukul 13.00 Wita, Krisna Mukti yang tersandung kasus dugaan penggelapan uang ini tidak menampakkan dirinya untuk melakukan pencetangan di TPS tersebut.

"Sampai batas waktu pemungutan suara ditutup, Krisna Mukti tidak datang ke TPS tersebut. Kita tidak bisa memaksa dia untuk datang memilih karena sudah merupakan sikap politik seseorang," ujar Ketua KPPS Rutan Klas IIA Kendari, Saparuddin.

Tanda-tanda bakal tidak hadirnya Krisna Mukti di TPS itu sudah terlihat sejak pagi hari. Salah seorang rekan satu kamar dengan Krisna Mukti, Pedro mengatakan, saat ia mengajak Krisna Mukti untuk memilih di TPS itu, presenter terkenal di televisi nasional itu hanya mengatakan,"jika suasana hatinya enak, maka dia akan memilih. Tapi jika tidak, dia akan tetap di kamar".

Selain itu, Krisna Mukti sejak ditahan pada tanggal 23 Juni 2009, selalu berusaha menghindar dari liputan wartawan. Saat pemungutan suara digelar di TPS Rutan tersebut, sejumlah wartawan terus memantau kegiatan pemungutan suara, namun Krisna Mukti tidak tampak muncul di TPS tersebut.

Para wartawan, baik media cetak maupun elektronik yang telah lama menunggu Krisna Mukti untuk memilih di TPS, akhirnya hanya mewawancarai, Pedro, rekan satu kamar dengan Krisna, untuk menanyakan perkembangan kondisi calon suami, Christie Chaslam itu.

Menurut Pedro, kondisi pemeran iklan sabun cuci selama ditahan baik-baik saja. "Shock sih iya. Siapa yang tidak shock kalau ditahan. Tapi dia baik-baik saja," ujarnya.

Pedro juga mengatakan, pada hari pertama ditahan, Krisna Mukti banyak bertanya kepada dirinya tentang suasana di Rutan ini, termasuk bagaimana perlakuan petugas rutan terhadap para tahanan, dan sikap para tahanan terhadap tahanan lainnya.

"Krisna mencoba untuk beradaptasi terhadap lingkungan rutan. Awalnya dia terlihat sangat tertekan, tapi kemudian dia berusaha membiasakan diri," jelas Pedro.

Dia juga menilai, Krisna Muksi merupakan sosok pribadi yang sangat ramah. "Saat makan, misalnya, Krisna kerap menawarkan makanan kepada dirinya," ujar Pedro.

Sedangkan kegiatan sehari-hari seperti mandi, Krisna harus berbagi kamar mandi dengan tahanan lainnya. Begitu juga dengan tempat tidur, Krisna menggunakan kasur busa, sedangkan Pedro hanya beralaskan karpet plastik.

Awalnya, wartawan bisa bertanya bebas kepada Pedro, namun tidak lama kemudian, seorang anggota polisi yang bertugas di TPS tersebut menyampaikan kepada wartawan agar hanya meliput di dalam lingkungan TPS saja, sehingga rekan satu kamar dengan Krisna Mukti ini menjauh dari wartawan dan bergabung dengan rekan tahanan lain di Rutan itu. (*)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009