Jakarta,(ANTARA News) - Epidemi sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (Acquired Immunodeficiency Syndrome/AIDS) di Indonesia meluas dalam delapan tahun terakhir.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis, gambaran perluasan epidemi AIDS terlihat dari peningkatan jumlah provinsi yang melaporkan kasus AIDS.

Ia menjelaskan, pada akhir tahun 2000 terdapat 16 provinsi yang melaporkan kasus AIDS kemudian bertambah menjadi 25 provinsi tahun 2003 dan pada akhir 2008 jumlahnya meningkat menjadi 215 kabupaten/kota di 32 provinsi.

"Jika dilihat dari jumlah kumulatif kasus yang dilaporkan juga terjadi peningkatan enam kali lipat dalam kurun empat tahun," katanya.

Pada Desember 2004 jumlah kumulatif kasus AIDS sebanyak 2.682 kasus, meningkat menjadi 16.110 kasus pada Desember 2008 dan hingga akhir Maret 2009 jumlahnya bertambah menjadi 16.964 kasus.

"Jumlah kasus yang dilaporkan tersebut hanya menggambarkan sebagian kecil dari keseluruhan jumlah orang dengan HIV yang diperkirakan 193 ribu orang," katanya.

Ia menambahkan, sejak tahun 2000 Indonesia sudah masuk klasifikasi tingkat epidemi terkonsentrasi dimana tingkat penularan HIV sudah cukup tinggi pada subpopulasi berisiko.

Peningkatan kasus infeksi virus HIV, kata dia, berimplikasi terhadap penurunan produktifitas sumber daya manusia dan peningkatan beban keuangan negara untuk penyediaan layanan dan obat antiretroviral (ARV).

Pemerintah, kata dia, berupaya mengendalikan penyebaran penyakit tersebut dengan melakukan kegiatan pencegahan, pelayanan, surveilans dan kegiatan pendukung lain termasuk survei dan riset operasional.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga menjalankan program komunikasi, informasi dan edukasi mengenai penularan dan pencegahan penyakit itu.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009