Semarang (ANTARA News) - Manajer PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menilai pemain asing yang dikontrak timnya lebih murah ketimbang pemain lokal.

"Kompetisi berikutnya kami akan tetap mengontrak pemain asing, karena lebih murah dan lebih kualitas," katanya di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, pemain lokal berkualitas baik lebih mahal dibanding pemain asing.

Ia mencontohkan Indriyanto yang selama ini dikontrak PSIS dan harganya lebih mahal ketimbang Gaston, Atep, atau Brasil.

"Kalau pemain asing yang mahal seperti Julio Lopez dan Cristian Gonzales kualitasnya benar-benar bisa diandalkan," katanya.

Hingga kini, kata dia, PSIS kekurangan pemain berkualitas karena tidak punya dana untuk membeli pemain. Menurutnya dana yang diperoleh dari sponsor hanya cukup untuk dana operasional.

"Wajar jika prestasinya selama ini terus menurun, karena tidak didukung dana dan pemian yang kuat," katanya.

Menurut dia, tim di daerah lain selalu menuai prestasi yang baik kerana didukung dana yang besar.

"Karena itu PT Mahesa Jenar selaku manajemen PSIS ingin mengajukan penyertaan modal sebesar Rp20 miliar agar dapat sumbangan dari APBD Semarang," katanya.

Selama tidak bergantung kepada APBD, jelasnya, PT Mahesa Jenar merugi Rp4 miliar selama satu tahun pembiayaan. "Bagaimanapun juga kami sudah mencoba untuk mandiri tanpa bergantung APBD, meski tidak mendapatkan prestasi yang memuaskan," katanya.

Anggota Komisi C DRRD Kota Semarang, Ayi Sujianto, mengatakan, secara pribadi dia menolak pengajuan dana untuk PSIS karena dinilai tidak memberi keuntungan bagi Pemerintah Kota Semarang.

Menurut dia, PSIS selama ini tidak pernah menorehkan prestasi yang baik dan selama beberapa tahun selalu berada di papan bawah saat berkompetisi.

"PSIS tidak pernah memberi keuntungan dana maupun prestasi bagi Kota Semarang," katanya.(*)

Pewarta: ferly
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009