Jakarta,(ANTARA News) - Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan sosok mantan Presiden Direktur Bank Muamalat Ahmad Riawan Amin yang dinilai telah berhasil mengangkat citra dunia perbankan syariah, cocok untuk diusulkan menjadi menteri.

"Walaupun saya baru kenal, tapi saya benar-benar terkejut dengan melihat kepiawian dan kehebatan pak Riawan Amin," katanya di acara pemberian gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa/HC) bidang perbankan syariah kepada Ahmad Riawan Amin dari Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu.

Menurut Maftuh Basyuni, sosok Riawan yang memiliki banyak keahlian mulai dari bidang perbankan syariah, interprener, bahkan menyanyi, merupakan modal besar untuk bisa menjadi menteri, baik menteri keuangan, menteri agama, menteri kebudayaan dan pariwisata.

"Bahkan juga bisa menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI)," kata Maftuh Basyuni yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin yang menghadiri acara pemberian gelar doktor kehormatan itu.

Selain itu, Maftuh Basyuni juga mengagumi sosok Riawan yang diketahui dari latar belakang pendidikan sebenarnya tidak menyentuh aspek ekonomi syariah, namun kepandaiannya dalam mengukir kariernya mampu menjadikan ia menjadi pelopor perkembangan bank syariah di Indonesia.

Bahkan di Indonesia kini tercatat ada lima bank syariah, seperti Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Syariah Indonesia, Bank Syariah BRI, dan Bank Syariah Bukopin.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, juga mengatakan yang sama bahwa sosok Riawan patut dipertimbangkan untuk menduduki posisi penting di pemerintahan,

"Sejak kecil, saya berteman dengan beliau. Ia luar biasa, patut dijadikan teladan bagi siapaun yang ingin jadi pemimpin," kata Fahmi Idris.

Prestasi gemilaing yang ditoreh Riawan semenjak menjadi Presiden Directur Bank Muamalat hingga kini menjadi Directur, General Concil for Islamic Banks and Financial Institution (CIBAFI), Bahrain dan Chairman, Indonesia Sharia Bank Association (ASBISINDO), merupakan sesuatu yang patut dibanggakan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009