Jakarta (ANTARA News) - Umat muslim Indonesia diharapkan melakukan solidaritas dengan damai menyikapi insiden kekerasan aparat keamanan China terhadap umat Islam Uighur di Provinsi Xinjiang, kata Ketua Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath.

"Kami harapkan umat Islam tetap memberikan dukungan solidaritas sehingga sikap yang dilakukan aparat keamanan China tidak terulang lagi," katanya di Jakarta, Minggu.

Namun demikian, FUI akan terus melakukan perjuangan terhadap peristiwa itu melalui Duta Besar (Dubes) China di Jakarta untuk mendesak pemerintah China agar tidak lagi mengintimidasi dan melarang umat Islam melakukan shalat di masjid-masjid setempat.

"Tindakan biadab tersebut tidak saja mencederai umat Islam di China saja, tetapi umat Muslim di seluruh dunia. Jika tidak segera diusut pelaku pembantaian tersebut tentu akan menjadi gejolak dunia," katanya.

Dikatakan, jika tidak ada pengumuman larangan shalat oleh pemerintah China di masjid-masjid setempat, mungkin tidak terjadi perlawanan oleh umat Islam.

"Sesungguhnya umat Islam cinta perdamaian, jika tidak diusik yang menyangkut keyakinan, mereka tidak mungkin melakukan perlawanan," ucapnya.

Ia mengatakan, pemerintah China telah melakukan diskriminasi dan melanggar hak azasi manusia (HAM). Maka dari itu semua umat harus memerangi sikap-sikap seperti itu.

FUI memprotes tindakan refresif pemerintah China atas kaum Muslim Uighur dan menuntut agar tindakan itu segera dihentikan.

"Kami juga menuntut pemerintah Indonesia dan dunia Islam agar menekan pemerintah China untuk memberikan hak-hak hidup serta kemerdekaan bangsa Uighur," katanya.

Al Khaththath berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melayangkan surat protes ke Pemerintah China terhadap perlakukan pada umat Islam Uighur, karena tindakan itu tidak sesuai dengan ajaran agama.

"Kalau hal itu tidak diabaikan, sebagai bentuk solidaritas umat kita boikot saja barang-barang dari negera China masuk ke Indonesia,` katanya.

Selain itu, dia juga menyerukan kepada umat Islam agar memberikan solidaritas kepada kaum Muslim Uighur dan doa keselamatan mereka.

Sikap tersebut setelah terjadinya bentrok antara umat Islam Uighur di China dengan aparat keamanan pada Minggu (5/7) pekan lalu. Dalam peristiwa tersebut mengakibatkan korban jiwa sedikitnya ratusan meninggal dunia dan luka parah.

Menurut Al Khaththath, forum yang dipimpinnya akan menggelar aksi solidaritas umat ke Kedutaan Besar China di Jakarta pada Senin (13/7) sekitar pukul 10.30 WIB.

"Besok kami akan mendatangi Kedutaan Besar China untuk menyampaikan protes terhadap kelakukan pemerintahnya, yang melarang umat Islam shalat di masjid setempat dan menimbulkan insiden berdarah," katanya.(*)

Pewarta: imung
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009