Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya kemungkinan akan mempercepat pelaksanaan Musyawarah Nasional-nya, guna menentukan kepengurusan periode mendatang partai berlambang pohon beringin itu.

"Kepengurusan Golkar yang baru ini lah yang akan menentukan apakah akan berkoalisi dengan partai pemenang Pemilu Presiden 2009, atau tidak," kata Ketua DPP Partai Golongan Karya Muladi di Jakarta, Rabu.

Percepatan pelaksanaan Munas Golongan Karya itu menjadi salah satu agenda yang akan dibahas dalam rapat pleno pada Rabu (15/7) siang di Kantor DPP Partai Golkar.

"Kami telah melakukan berbagai pertemuan, mulai dari pertemuan harian yang sudah dilakukan, hari ini rapat pleno dan pekan depan rapat konsultasi nasional untuk membahas kemungkinan percepatan pelaksanaan Munas," tuturnya.

Ia mengemukakan, saat ini terdapat dua nama calon kuat yang akan menduduki kursi kepemimpinan Golkar periode mendatang yakni Aburizal Bakrie dan Surya Paloh. "Kedua memiliki peluang sama, masing-masing lima puluh persen," kata Muladi.

Ia menegaskan, kemungkinan besar kepengurusan yang baru akan merapatkan diri pada koalisi besar bersama partai pemenang Pilpres 2009. Di dalam tubuh Golongan Karya sejak berdirinya, tidak mengenal kata `oposisi`.

"Itu hanya berlaku di sistem parlementer, sedangkan kita ini kan akan menegakkan sistem presidensial. Jadi, kemungkinan besar Golkar tidak akan mengambil sikap oposisi. Kita hanya mengenal check and balancing," tutur Muladi.

Menyikapi hasil pencapaian Golongan Karya pada Pilpres 2009 dan dinamika politik pasca Pilpres 2009, Partai Golongan Karya akan menggelar Musyawarah Nasional pada Desember 2009.

"Namun, ada kemungkinan Munas dipercepat dari jadwal yang sudah ditetapkan tersebut," demikian Muladi. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009