Jakarta (ANTARA News) - PT Danamon Indonesia Tbk (Danamon) akan menargetkan penambahan kredit hingga dibawah 10 persen pada akhir 2009.

Direktur Utama Danamon Sebastian Paredes di Jakarta, Kamis mengatakan tahun 2009 ini banyak hambatan yang dialami sektor perekonomian seperti ekspor yang mengalami kesulitan dan kendala akibat krisis global, sektor manufaktur menjadi lambat produksinya dan indeks angka pengangguran yang tinggi.

"Dengan sektor riil yang mendapat cobaan tersebut dampaknya juga terasa di bidang kredit dan laba, namun kita optimis kinerja di akhir tahun akan membaik dengan kredit yang akan tumbuh hingga 10 persen pada akhir tahun," ujarnya.

Ada tiga hal yang membuat Sebastian optimis mencapai target 10 persen, pertama turunnya suku bunga secara umum, kedua 51 persen permintaan kredit merupakan dari sektor mikro dan terakhir kecepatan dari sektor mikro ini diharapkan akan mengangkat kinerja dari sektor lain yang masih berjalan lambat.

"Dengan situasi ini kami mengharapkan kenaikan yang cukup signifikan dan lebih baik dari tahun 2008," ujarnya.

Mengenai "total asset" dan "total loans" yang justru menurun pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama, Direktur dan Chief Financial Officer Danamon Vera Eve Lim cukup optimis pertumbuhan di semester kedua bisa lebih baik.

"Kita tunggu tanggal mainnya dan optimis dengan suku bunga dan kondisi ekonomi membaik maka semester kedua nanti juga akan lebih baik," ujarnya.

Saat ini "total asset" Danamon menurun sebanyak 6 persen dari kuartal pertama dan "total loans" juga menurun sebanyak 3 persen pada kuartal kedua.

Menurut Vera, penurunan "total asset" tersebut disebabkan oleh permintaan kredit yang sempat turun akibat krisis global. Kondisi tersebut membuat deposito masyarakat menurun hingga Rp5 triliun.

"Tapi disisi lain pembiayaan usaha mikro dan pembiayaan kredit kendaraan bermotor masih sangat baik yang secara keseluruhan tumbuh sebesar 18 persen," lanjutnya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009