Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyatakan akan mengembangkan kasus terorisme di Kalimantan Timur (Kaltim) karena ada kaitannya dengan ledakan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

"Kami menemukan bukti adanya keterkaitan antara penangkapan pelaku teror di Kaltim dengan ledakan di Jakarta," kata Bambang saat konferensi pers di depan Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Bambang mengatakan penangkapan pelaku teror di Kaltim disertai penyitaan barang bukti berupa kaset "compact disc" (CD) yang memperlihatkan proses perakitan, serta sejumlah bom yang siap diledakkan.

Lebih lanjut, Bambang mengakui pelaku teror yang ditangkap di Kaltim itu, menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai target untuk ditembak.

Selain itu, ada pihak-pihak tertentu yang ingin menduduki kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, guna menggagalkan pelaksanaan pemilihan presiden 2009.

Sebelumnya, Polri juga berhasil menemukan bom rakitan di daerah Cilacap (Jawa Tengah) dan Malang (Jawa Timur).

Jenderal berbintang empat tersebut, menyatakan hasil penyelidikan dan identifikasi dari anggota Polri, menunjukkan antara bom rakitan yang diledakkan di kawasan Mega Kuningan dengan temuan bom di Kaltim dan Cilacap, serta Malang memiliki jenis yang sama.

Bambang berjanji akan menindak tegas pelaku teror yang berhasil dibekuk, serta memburu terorisme yang belum ditangkap.

Bambang juga menyatakan akan menyidangkan secara terbuka terhadap pelaku teroris yang ditangkap di Kaltim.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009