Jakarta (ANTARA News) - Warga Amerika Serikat yang tinggal dan melakukan perjalanan ke Indonesia diminta untuk mendaftar dan memperbarui informasi kontak kepada Kedutaan Besar AS di Jakarta, Konsulat Jendral AS di Surabaya, Konsulat Jendral AS di Medan, atau Konsulat Agen AS di Bali.

Registrasi akan memudahkan komunikasi oleh Perwakilan AS dengan warga negara Amerika dalam situasi darurat, dan dapat dilakukan secara on line dan sebelum melakukan perjalanan, demikian pesan Kedutaan Besar AS untuk warga Amerika tentang ledakan di Jakarta yang diperoleh ANTARA, Jumat.

Pesan yang ditujukan kepada seluruh warga Amerika yang terdaftar di Indonesia hari ini adalah "pada Jumat pagi, 17 Juli 2009, terjadi ledakan di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta," demikian pesan Kedubes yang disampaikan melalui milis.

Kedutaan Besar AS terus memantau situasi dan telah menempatkan petugas kedutaan baik di hotel maupun rumah sakit yang menampung dan merawat para korban.

Tamu hotel telah dipindahkan ke Apartemen Marriot Mayflower dan Hotel Ritz Carlton di Pacific Place.

"Kami menyarankan agar warga Amerika menginformasikan kondisi keberadaannya kepada pihak yang terkait, serta menghindari kawasan Mega Kuningan," demikian pesan Kedubes AS.

Untuk informasi keamanan terbaru, warga AS yang sedang tinggal atau dalam perjalanan di luar negeri disarankan untuk memonitor situs Bureau of Consular Affairs milik Deplu AS di http://travel.state.gov.

Ledakan terjadi di hotel JW Marriott dan di Hotel Ritz-Carlton di Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan.

Pada saat ini, lokasi kejadian telah ditutup untuk umum oleh petugas kepolisian.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanang Sukarna menyatakan korban yang tewas di tempat tercatat sebanyak delapan orang, terdiri dari enam korban tewas di JW Marriot dan dua orang korban tewas di Ritz Calton. Satu orang korban meninggal di Rumah Sakit Medistra.

"Jadi untuk sementara tercatat sembilan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka- luka," katanya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009