Semarang (ANTARA News) - Para seniman Semarang yang tergabung dalam komunitas "Outsiders" menyatakan bahwa menyelenggarakan suatu pameran, terutama pameran lukisan tanpa menghadirkan kurator bukan masalah besar yang menjadi hambatan.

"Kurator pada awal sejarahnya hanya berfungsi untuk meneliti dan menentukan bahwa sebuah karya lukisan merupakan karya asli pelukis tersebut," kata salah satu punggawa "Outsiders", Agung Rudhi Haryono di Semarang, Selasa.

Pada perkembangannya, kata dia, peran kurator sangat melekat dengan aliran atau corak lukisan yang menjadi "ciri khas" sebuah galeri lukis, sehingga peran kurator akhirnya menjadi penentu kelayakan sebuah karya lukis dipamerkan dalam suatu galeri, tergantung dari selera pemilik galeri.

Akibatnya, kata dia, kurator sering dianggap membatasi kreativitas para seniman dalam menciptakan suatu karya. "Lukisan yang layak tampil harus seperti ini atau seperti itu," kata Rudhi yang akrab disapa Rudy Murdock.

Padahal, menurut dia, seluruh karya lukis yang dihasilkan seharusnya dimuliakan (layak tampil, red.) karena merupakan hasil dari serangkaian proses yang dialami pelukis dalam menciptakan sebuah karya.

Karena itu, dirinya bersama dengan para seniman lain di Semarang akhirnya membentuk sebuah komunitas seni lukis (Outsiders, red.) yang tidak membatasi aliran, status, umur, dan gender.

"Semua orang dari berbagai kalangan, baik yang sudah atau belum mahir menggambar dapat bergabung, asalkan memiliki kegemaran menggambar," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah anggota "Outsiders" saat ini sudah mencapai sekitar 300 orang, dari berbagai daerah di Indonesia yang dijaring lewat internet, namun anggota yang aktif menampilkan karyanya hanya berjumlah puluhan, karena kesibukan dan aktivitas yang dimiliki masing-masing anggota.

Sementara itu, sesepuh "Outsiders", Mochammad Lutfi yang akrab disapa Luthfi Debronzes mengatakan, komunitas tersebut resmi dibentuk sekitar satu tahun lalu, namun aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan pameran.

"Setiap tahun kami selalu mengagendakan setidaknya tiga kali pameran untuk menunjukkan bahwa karya para anggota `Outsiders` ternyata tidak kalah dengan para seniman papan atas, serta pameran solo untuk mengeksplorasi kemampuan setiap anggota berkarya sebanyak dua kali dalam sebulan," katanya.

Dalam setiap pameran yang diselenggarakan selama ini, "Outsiders" memang tidak menggunakan kurator, sebab ingin setiap anggota dibebaskan mengekspresikan kreativitasnya, termasuk menentukan tema atau media lukisan.(*0

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009