Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) keberatan dengan pengurangan pengembalian biaya operasi migas (cost recovery) 2009 dari 11,05 miliar dolar AS menjadi 10 miliar dolar AS.

Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Kamis mengatakan, pemangkasan cost recovery tersebut akan menyulitkan pencapaian target produksi minyak yang diamanatkan APBN.

"Kami diminta menaikkan produksi, meningkatkan kualitas SDM dan memberi nilai tambah kapasitas nasional, namun cost harus diturunkan," katanya.

DPR meminta BP Migas melakukan upaya maksimal untuk menekan cost recovery dari 11,05 miliar dolar AS menjadi 10 miliar dolar AS dalam rangka pengamanan risiko harga minyak.

Apalagi, menurut Priyono, pihaknya memiliki tanggung jawab mengundang sebanyak-banyaknya investor agar mau menanamkan investasinya di Indonesia.

Sesuai APBN Perubahan 2009, produksi minyak dan kondensat ditetapkan sebesar 960.000 barel per hari. Namun, rata-rata produksi minyak dan kondensat dari 1 Januari sampai 1 Juli 2009 tercatat mencapai 951.793 barel per hari atau baru 99,15 persen dari target 960.000 barel per hari. (*)

Pewarta: luki
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009