Bengkulu (ANTARA News) - Informasi perihal ditemukannya gunung api bawah laut Bengkulu, ternyata tidak benar, setelah dikorfirmasikan kepada pihak Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT).

"Kami telah menugaskan seorang kepala bidang untuk mencari informasi pasti ke BPPT Bandung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu, Haji Yohanes M Nur ketika menghadiri HUT ke-47 PWRI Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Sabtu.

Dikatakan, pasca bencana gempa dan tsunami Aceh, telah ditemukan di dasar laut semacam gunung yang tingginya 4000 meter (4 Km), lebar 50 Km kedalaman 5000 meter. Letaknya sekitar 3300 Km sebelah barat Bengkulu.

Dari BPPT didapat keterangan autentik, itu bukan gunung berapi bawah laut. Diperkirakan itu merupakan bagian lempengan yang berada di wilayah samudera Indonesia.

"Diharapkan keresahan masyarakat Bengkulu dapat mereda, tidak perlu khawatir dan info itu perlu diluruskan," katanya ketika berbicara mewakili Gubernur Bengkulu pada HUT Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di ruang pola Bappeda Provinsi Bengkulu.

Memang begitu informasi tentang adanya gunung berapi bawah laut ditemukan LIPI dan diberitakan di media cetak dan elektronik daerah itu, masyarakat memberikan reaksi yang cukup luar biasa. Warga Bengkulu ketakutan.

Bahkan Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamuddin bereaksi dengan meminta masyarakat untuk waspada, sembari menginformasikan beberapa jalur evakuasi apabila sewaktu-waktu gunung berapi bawah laut Bengkulu meletus.

Tidak tanggung-tanggung kemudian digelar simulasi siaga bencana di Kota Bengkulu, sehingga memberikan efek kekhawatiran yang semakin mencekam warga seakan-akan bencana bakal segera terjadi.

Kekhawatiran warga Bengkulu wajar terjadi bukan saja trauma akibat gempa dan tsunami Aceh, tetapi memang Bengkulu merupakan daerah rawan gempa tektonik seperti halnya Jepang yang selalu gempa sepanjang masa.

Apalagi Bengkulu sudah beberapa kali dilanda gempa besar yang meluluh-lantakkan Bengkulu mengakibatkan banyaknya jatuh korban jiwa dan menghancurkan ratusan rumah dan ribuan mengalami rusak ringan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan tiga kabupaten/kota di provinsi Bengkulu sebagai daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko dan Kota Bengkulu.

Tiga daerah ini mendapat kategori yang sama dengan enam daerah kabupaten/kota di pesisir Pantai Barat Sumatera yang masuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat serta dua daerah di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Selain itu tidak ada yang bisa membantah bahwa daerah ini dilalui patahan-patahan lempeng yang menjadi sumber gempa," katanya.

Sehingga tidak aneh kalau pemerintah daerah itu siaga bencana yang diprioritaskan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar titik rawan seperti tepi pantai dan mereka yang rawan karena statusnya seperti anak-anak, warga yang cacat dan lansia.

Semua elemen masyarakat memang mesti menyadari dan memahami Bengkulu daerah rawan bencana sehingga harus siap dan bukannya menghindar dengan meninggalkan daerah itu.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009