Bauchi, Nigeria (ANTARA News/Reuters) - Pasukan keamanan membunuh sedikitnya 32 orang di negara bagian Bauchi di Nigeria timurlaut Ahad setelah satu kelompok bersenjata menyerang sebuah pos polisi sebagai pembalasan atas penangkapan pemimpin mereka.

Sekitar 70 warga Nigeria bersenjatakan dengan senapan dan granat tangan telah menyerang sebuah pos polisi setempat di kota Bauchi, ibukota negara bagian itu, Ahad pagi tapi mundur setelah tembak-menembak dengan pasukan keamanan, kata polisi.

Pasukan keamanan membalas dengan menyerang lingkungan permukiman dan tempat persembunyian kelompok itu, menangkap ratusan orang.

Seorang wartawan Reuters menghitung 32 mayat di dua pos polisi Bauchi dan mengatakan puluhan orang terluka di antara lebih dari 200 orang yang ditangkap.

Jurubicara polisi Bouchi Mohammed Barau mengatakan kelompok bersenjata itu anggota-anggota Boko Haram, kelompok lokal yang menginginkan syariah (hukum Islam) diterapkan di seluruh Nigeria.

"Situasinya sekarang telah terkendali. Lebih banyak anggota organisasi itu telah ditangkap," Barau mengatakan.

Seorang anggota kelompok yang terluka dalam serangan awal di pos polisi itu mengatakan kelompok tersebut ingin "membersihkan sistim Nigeria yang telah dikotori oleh pendidikan Barat dan menegakkan syariah di seluruh negara itu".

"Polisi telah menangkap pemimpin kami, itulah mengapa kami memutuskan untuk membalas," kata pria tersebut, yang memberikan namnya hanya sebagai Abdullah.

Bauchi adalah satu dari 12 negara bagian di utara yang dominan Muslim yang memulai pelaksanaan lebih keras syariah pada tahun 2000 -- keputusan yang telah mengasingkan minoritas Kristen dan memicu kekerasan sektarian yang menewaskan ribuan orang.

Nigeria kira-kira terbagi sama antara Kristiani dan Muslim, meskipun kepercayaan animis tradisional menyokong banyak kepercayaan rakyat.

Lebih dari 200 kelompok etnik pada umumnya hidup dengan damai berdampingan di negara Afrika barat itu, meskipun perang saudara telah menyebabkan satu juta orang tewas antara 1967 dan 1970 serta ada penyakit kerusuhan agama sejak itu.

November lalu, ratusan orang tewas dalam dua hari bentrokan di kota Jos di Nigeria tengah setelah pemilihan yang diperselisihkan memicu pertempuran terburuk antara kelompok Muslim dan Kisten dalam beberapa tahun di negara paling padat penduduknya di Afrika itu.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009