Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada hari Senin, karena harapan para investor meningkat bahwa kemerosotan terburuk ekonomi global telah berakhir, kata para analis.

Terutama, lebih kuat daripada perkiraan laba perusahaan AS yang telah memicu harapan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu sembuh dari resesi yang dimulai akhir tahun lalu, kata mereka, demikian dikutip dari AFP.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman September naik 39 sen menjadi 68,44 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September menguat 38 sen pada 70,70 dolar AS.

"Orang yang menyimpulkan bahwa Asia tampaknya telah berubah - sekarang AS juga sedang menjalani pemulihan," kata Tony Nunan, seorang manajer unit usaha minyak internasional berbasis di Tokyo, Mitsubishi Corp .

Di Asia, sebuah kenaikan tajam 7,9 persen pada pertumbuhan kuartal kedua dari ekonomi China telah memicu harapan bahwa kawasan ini mulai mengabaikan kemerosotan global yang dipimpin AS.

Setelah Amerika Serikat, China pengguna energi nomor dua di dunia.

Harga minyak mentah melonjak sekitar 10 dolar AS di New York selama dua minggu, didorong kenaikan kuat laba perusahaan AS dan data ekonomi yang memberikan kesan Amerika Serikat dan ekonomi utama lainnya mulai pulih.

Phil Flynn dari PFG Best Research memperingatkan bahwa kenaikan harga minyak itu tidak didukung oleh fundamental ekonomi.(*)

Pewarta: handr
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009