Kemeriahan terutama tampak di sekitar kediaman JK Jl. Haji Bau. Ratusan anak sekolah berpakaian seragam beserta relawan dan pendukung terus bersemangat meneriakkan yel-yel penyambutan, kendati kedatangan JK lebih lambat dari jadwal.
Sejumlah pendukung JK dari kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, bahkan menempatkan satu truk kontainer lengkap dengan pengeras suara di ujung Jl. Haji Bau dan menggunakan kendaraan raksasa tersebut untuk berorasi dan menyanyikan lagu-lagu dukungan bagi capres pasangan nomor urut tiga tersebut.
Dalam orasinya, mahasiswa menyebut JK sebagai real president atau presiden yang sejati sebab mau menerima kekalahan namun tetap memastikan bahwa proses Pilpres harus berjalan dengan bersih, dengan mengajukan sengketa hasil suara Pilpres.
Mereka menambahkan, kendati mayoritas rakyat Indonesia tak menginginkan JK sebagai presiden, namun masyarakat Sulawesi Selatan akan tetap menganggap Ketua Umum Golkar tersebut sebagai "presiden" di Sulsel.
"Pak JK adalah negarawan sejati bagi kami. Tidak apa-apa jika mayoritas dari kita tidak ingin Pak JK jadi presiden. Kami tetap menghormati presiden terpilih, tapi akan tetap menganggap beliau sebagai real president, setidaknya di Sulsel," kata salah seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) dalam orasinya.
Mengantisipasi segela kemungkinan, aparat keamanan juga memperketat pengamanan di sekitar kediaman JK tersebut. Semua tamu dan warga yang akan masuk diperiksa oleh beberapa petugas yang ditempatkan di ujung jalan.
Pengamanan semakin diperketat sekitar 50 meter dari rumah JK. Petugas yang berada di sekitar lokasi itu dilengkapi dengan alat pendeteksi logam. Mereka meminta para tamu untuk memasuki sebuah tenda untuk diperiksa. (*)
Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009
