Jakarta, 29/7 (ANTARA) - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-5 kembali akan digelar di Kota Banda Aceh pada 1-11 Agustus 2009. Berbagai kegiatan antara lain parade budaya, gebyar seni, seminar budaya, aneka lomba seni dan permainan rakyat, serta Aceh Expo untuk mempromosikan dan memasaran paket wisata Aceh akan menyemarakan PKA V. Menurut rencana Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka PKA V yang dipusatkan di Taman Sulthanah Shafiatuddin Banda Aceh pada hari Minggu (2/8), sedangkan acara penutupan akan berlangsung Selasa malam (11/8).

     Dalam acara seminar budaya akan mengangkat tema menarik seperti Pandangan dan Pemikiran Ulama terhadap Pengembangan Budaya dan Pariwisata, Penggalian Sejarah, Seni, dan Warisan Budaya (dengan pembicara DR.Anhar Gonggong, DR. Mukhlis Paeni, Prof.A.D. Pirous, Christine Hakim, DR. Kamal A. Arief, dan Prof. DR. Irwan Abdullah), Perdamaian dalam Konteks Pelestarian Budaya Aceh (pembicara tokoh perdamaian Aceh seperti Malik Mahmud al-Haitar, Sofyan Jalil, Hamid Awaluddin, Laksamana Widodo AS, Juha Christhensen, dan Prof.DR. Bahtiar Aly), serta Hubungan Budaya Melayu-Aceh (pembidara dari Malaysia/Patthany Thailand dan Melayu Indonesia). Kegiatan PKA V yang mengangkat tema Satukan Langkah, Bangun Aceh dengan Tamadhun dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan peran serta dan apresiasi masyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami, melestarikan keragaman budaya dalam memperkokoh kedamaian yang abadi di Aceh, serta meningkatkan peran serta masyarakat sekaligus mempromosikan adat dan produk budaya maupun pariwisata Aceh.

     Masyarakat Aceh memiliki keistimewaan dalam agama, pendidikan, adat-istiadat serta peran ulama. Adat-istiadat telah memberikan sumbangan yang tidak ternilai harganya terhadap kelangsungan kehidupan sosial budaya masyarakat di Aceh. Hal ini terlihat dalam ungkapan; Matee aneuk meupat jeurat, gadoh adat pat tamita (Mati anak tahu makamnya, hilang adat di mana dicari). Usaha pelestarian adat-istiadat terus di tingkat Provinsi Aceh terus ditingkatkan melalui Perda No.2/1990 yang mengatur pembinaan dan pengembangan adat-istiadat, kebiasaan masyarakat, serta lembaga adat.

     Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE mengharapkan penyelenggaraan PKA V dapat mendorong tumbuhnya motivasi dan daya cipta para seniman dan budayawan Aceh serta memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia, Sehingga terwujudnya kedamaian Aceh yang hakiki, kata Menbudpar Jero Wacik dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa ( 28/7).

     Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) pertama diselenggarakan tahun 1958, kemudian disusul PKA kedua dan ketiga tahun 1972 dan 1988. Sedangkan PKA keempat diselenggarakan pada 19-28 Agustus 2004. Setelah lima tahun berlalu, PKA kelima akan dilaksanakan pada 1-11 Agustus 2009.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta: prwir
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2009