Roma (ANTARA News) - Pakaian renang yang dibuat dengan teknologi tinggi mulai tahun depan akan dilarang dan pakaian renang kembali dibuat dari bahan tekstil, kata petinggi badan renang dunia FINA, Selasa.

"Materi pakaian renang hanya boleh dibuat dari bahan pabrik tekstil," kata Direktur Eksekutif FINA, Cornel Marculescu, dalam temu pers yang diadakan di Roma.

Minggu lalu FINA mengindikasikan aturan baru itu akan diterapkan mulau Januari tahun depan, namun pada Selasa diberitakan bahwa peraturan baru itu mulai diterapkan pada Mei 2010.

Kontroversi tentang pakaian yang terbuat dari bahan polyurethane itu berkembang dalam kejuaraan dunia renang yang berlangsung di Roma, karena dikhawatirkan beberapa rekor dunia dipertajam dengan bantuan pakaian renang.

"Evolusinya, kita akan secara cepat beralih kembali ke bahan pakaian dari tekstil. Hal ini akan kita lakukan secapat mungkin," kata Marculescu seperti dikutip Reuters.

FINA mengatakan komite ilmu pengetahuan akan ditunjuk untuk menyelidiki pakaian bahan pabrik tekstil dalam menerapkan aturan yang akan dikeluarkan setelah dewan eksekutif membahas hasil kongres minggu lalu.

Peraturan mengenai ketebalan bahan pakaian itu pun akan ditambahkan juga.

"Tebal bahan pakaian itu 0,8 milimeter lebih tipis dari yang sekarang satu milimeter dan kemampuan mengapung 0,5 newtons," kata Marculescu.

Rekor dunia

FINA setuju penggunaan semua bahan pakaian polyurethane hingga Juni dan mengeluarkan kritikan bahwa bahan yang menolong pengapungan itu membawa udara ke dalam tubuh.

Pabrik menampik kritikan itu tetapi FINA tetap dengan keputusannya melarang pakaian itu hingga Juni, terlebih karena banyaknya protes dari berbagai federasi nasional.

Minggu lalu badan renang dunia itu mengatakan, rekor dunia yang tercipta saat perenang mengenakan pakaian baru itu tetap diakui, tetapi Marculescu menyarankan kebijakan itu bisa saja diubah bila diperlukan.

"Kita akan lihat di masa depan apakah masih ada rekor dunia yang dipecahkan," katanya.

Beberapa perusahaan pakaian renang menyatakan kaget dan kecewa dengan keputusan mengganti pakaian renang ke bahan tekstil.

Namun, Jaked, pembuat pakaian renang yang atlet pemakainya banyak yang memperbaiki rekor dunia akhir-akhir ini, mengatakan tidak merasa ada masalah dengan pengembangan pakaian renang itu.

"Jaked selalu mengikuti aturan dan bersikap positif," kata Ketua Jaked, Francesco Fabbrica kepada Reuters.

"Kami siap mengadakan perubahan dengan membuat produk yang baru. Yang penting semua bergerak dengan cepat," katanya. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009