Luwuk (ANTARA News) - Pihak Bulog di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menjamin kebutuhan beras bagi masyarakat di daerahnya dan daerah tetangga, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), selama Ramadan hingga beberapa bulan ke depan, karena alasan masih menguasai stok dalam jumlah besar.

"Bahkan saat ini kami masih memiliki cadangan beras 2.183 ton dan stok sebanyak itu bisa menalangi kebutuhan masyarakat di dua kabupaten tersebut hingga tujuh bulan ke depan," kata Teguh Widodo, Kepala Seksi Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Kabupaten Banggai di Luwuk, Kamis.

Ia menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Banggai dan Bangkep --masuk dalam wilayah kerja Bulog Kabupaten Banggai-- setiap bulannya hanya berkisar 350 ton. Karena itu, menurut dia, dengan persediaan stok beras sebanyak 2.183 ton hingga akhir Juli 2009 ini, kedua kabupaten bertangga itu dipastikan tidak akan mengalami kelangkaan beras hingga beberapa bulan ke depan.

"Bahkan jika ada pengawasan yang bagus dari pemerintah daerah, persediaan beras untuk Kabupaten Banggai dan Bangkep bisa bertahan hingga Februari 2010 mendatang," katanya.

Ia mengakui kalau penyebab terjadinya kelangkaan beras pada awal tahun lalu di Kabupaten Banggai dan Bangkep sehingga memicu lonjakan harga di pasaran setempat, dikarenakan banyaknya hasil panen petani di daerahnya diantarpulaukan ke Gorontalo, Ternate dan Taliabu (Maluku Utara), serta pulau-pulau bertebaran di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan tanpa kendali.

Antarpulau beras ke provinsi tetangga yang sangat membutuhkan itu, katanya, tidak ada masalah, asalkan jangan sampai mengganggu pengadaan untuk kebutuhan masyarakat lokal.

Kabupaten Banggai sendiri sejak pertengahan tahun 1980-an telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu daerah pemasok beras untuk memenuhi kebutuhan stok nasional.

Kabupaten ini pada tahun 2008 berhasil memproduksi lebih 130.000 ton gabah kering giling, atau setara 78.000 ton dalam bentuk beras.

Puluhan ribu ton hasil surplus beras daerah ini setiap tahun, dikirim ke provinsi tetangga melalui perantara pedagang antarpulau.

Sementara itu, harga jual beras di pasar lokal setempat saat ini berkisar Rp5.000 per kilogram, atau melebihi harga pembelian pemerintah (RPP) sebesar Rp4.600 perkilogram yang dijadikan patokan oleh Bulog setempat.

Bulog Kabupaten Banggai juga belum memiliki niat untuk menggelar operasi pasar, sebab harga beras yang berlaku di pasaran lokal tersebut masih dianggap wajar.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009