Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan langkah antisipasi dampak El-Nino yang diperkirakan akan menyebabkan kekeringan pada akhir 2009 dan awal 2010.

"Langkah-langkah mengatasi dampak El-Nino telah dan terus dilaksanakan agar tidak menganggu ketahanan pangan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pidato Pengantar RAPBN 2010 dan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna Luar Biasa DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin.

Menurut Presiden, langkah antisipatif yang dilakukan antara lain menjaga kecukupan cadangan beras melalui stok Bulog minimal 1,5 juta ton.

Pemerintah juga akan melanjutkan dan melaksanakan program beras bersubsidi untuk 17,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) dengan jumlah 15 kg per rumah tangga selama 12 bulan.

"Harga pangan harus tetap terjangkau dengan jumlah yang cukup," kata Kepala Negara.

Stabilitas harga pangan, khususnya beras dilakukan dengan menyediakan dana siaga untuk antisipasi situasi, yang besarnya sekitar Rp1 triliun pada 2010.

Selain itu, pemerintah akan menjaga dan memastikan agar embung-embung, dam, dan bendungan air dapat berfungsi dengan baik.

Dalam bidang ketahanan energi, dilakukan program peningkatan dan diversifikasi produksi, serta manajemen distribusi untuk mengamankan pasokan energi. Upaya untuk mengelola sisi permintaan energi juga terus dilakukan.

Berkaitan dengan masalah kekeringan yang berakibat pada kemungkinan kebakaran hutan, Presiden menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk mengantisipasi dan mencegah meluasnya kebakaran tersebut.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009