Jakarta (ANTARA News) - Stok darah PMI DKI Jakarta menjelang bulan suci Ramadhan turun hingga 70 persen menjadi 1.300 kantung darah setiap hari, demikian Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan SDM PMI DKI Jakarta Muhammad Rawi, Kamis.

"Di bulan puasa banyak pendonor dari komunitas muslim yang enggan mendonor. Pasalnya banyak masyarakat menganggap mendonor bisa membatalkan puasa," kata Rawi di Jakarta, Kamis (6/8).

Rawi menyayangkan anggapan umum itu mengingat pada 2000, MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa mendonor darah tidak membatalkan puasa.

Akibatnya, stok darah berkurang, padahal permintaan darah di bulan puasa sama dengan bulan-bulan biasa.

"Karena itu kami berharap komunitas muslim tidak mengurungkan niatnya untuk mendonor. Selain itu komunitas lain, seperti dari perusahaan, pengelola mal, instansi dan organisasi masyarakat melakukan kerjasama dengan kami dalam mengatasi minimnya stok darah saat puasa," imbuh Rawi.

Sementara Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta, dr. Ismet Sanusi menambahkan, setiap hari sekitar 900 orang mendonorkan darahnya ke PMI. Ini artinya PMI DKI Jakarta memperoleh sekitar 1.300 kantung darah.

Sedangkan permintaan darah setiap hari sebesar 900 hingga 1.200 kantung darah.

"Setiap bulan puasa stok darah berkurang hingga 70 persen," katanya.

Kekurangan stok darah bisa diselesaikan dengan meminta pasien rumah sakit yang membutuhkan darah datang bersama keluarga atau teman, tambahnya. (*)

Pewarta: luki
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009