Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui sarana olimpiade sains bidang ekonomi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) melaksanakan perlombaan pasar modal keempat kalinya untuk memperkenalkan pasar saham kepada siswa.

"Perlombaan pasar modal dimaksudkan guna memperkenalkan siswa lebih dekat dan tidak hanya sebatas teori, tapi juga praktIk, dan acara ini berlanjut terus dengan melakukan `road show` bidang ekonomi antara lain Bank Indonesia, Perum Peruri dan Pasar modal," kata ketua Panitia acara yang juga dewan juri, Wiji Purwanta kepada wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, perlombaan transaksi saham di bursa efek juga berkaitan dengan kurikulum yang ada, di mana ada kompetensi yang harus didalami siswa, yaitu pasar modal.

"Dari perkenalan pasar modal, nilai yang diambil para siswa bisa mengerti transaksi di pasar modal dan mengetahui instrumennya," ujarnya.

Wiji menambahkan, dalam pelajaran pasar modal, siswa diberikan simulasi dasar bagaimana transaksi di lantai bursa dan juga bagaimana membeli serta menjual saham. Sehingga aksi yang mereka lakukan berdasarkan pertimbangan yang matang dan bukan berdasarkan ramalan.

"Mereka harus tahu landasan mereka membeli saham dan menjualnya secara rasional dan bukan berdasarkan ramalan," ungkapnya.

Ia mengatakan, pihak BEI hanya memberikan fasilitas tenaga dan referensi keilmuan di bidang pasar modal.

Ia juga mengakui, selama ini tidak mengalami kesulitan referensi dalam pasar modal. Pasalnya, di BEI tersedia sumber referensi yang memadai.

Dalam perlombaan tersebut, diikutsertakan 110 siswa yang mewakili 33 provinsi dan dalam kompetisi olimpiade ekonomi akan diambil juara terbaik sebanyak lima siswa.

"Untuk peraih emas mereka dijamin kuliah di Universitas Indonesia (UI) tanpa tes, 10 siswa untuk perak dan 15 untuk perunggu," ujarnya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009