Kendari (ANTARA News) - Sejumlah pedagang sembilan bahan pokok (Sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) disinyalir melakukan penimbunan barang, khusus bawang merah menjelang Ramadan 1430 Hijriah karena selama dua pecan terakhir ini stok barang itu langka dan harganya sangat mahal.

Menurut salah seorang pedagang di Pasar Sentral Mandonga, Imam di Kendari, Kamis mensinyalir sejumlah pedagang yang memiliki modal besar telah memborong bawang merah yang sering disuplai dari Makassar untuk disimpan sementara sambil menunggu waktu dekat di bulan puasa.

"Sejak dua pekan terakhir sejumlah pedagang yang bermodal besar telah membeli bawang merah sampai delapan karung dalam satu kali pembongkaran stok bawang dari Makassar kemudian disimpan untuk dijual saat bulan Ramadan nanti," ujarnya.

Menurut dia, ada indikasi penimbunan yang dilakukan para pedagang besar ini karena mereka membeli dalam jumlah banyak sampai delapan karung setiap tiga hari, dan itu tidak mungkin habis dalam tiga hari.

"Stok itu dipersiapkan untuk bulan puasa karena seperti tahun-tahun sebelumnya harga bawang merah saat Ramadan sering mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi," ujarnya.

Imam menambahkan, sementara pedagang yang memiliki modal kecil sebenarnya juga berminat menimbun stok itu, namun tidak memiliki cukup modal, sehingga pembelian bawang tersebut terpaksa dimonopoli oleh para pedagang besar.

Hal senada diungkapkan pedagang lainya, Wamira. Menurut dia, pedagang kecil seperti dirinya hanya mampu membeli satu karung karena harga bawang yang cukup mahal yaitu Rp800 ribu/karung. Dia menjual dengan harga Rp25 ribu/kg.

"Stok satu karung bawang merah ini biasanya habis dalam satu pekan, sehingga mereka sulit menyimpan stok hingga bulan puasa," ujarnya.

Wamira mengatakan, harga bawang merah kemungkinan akan melonjak hingga Rp30 ribu/kg saat bulan Ramadan seperti terjadi tahun lalu. Oleh karena itu, sejumlah pedagang yang bermodal besar saat ini mulai melakukan penimbunan barang rempah-rempah itu untuk meraup keuntungan yang sangat besar.

Selain bawang merah, kebutuhan bahan pokok lainnya yang disuplai dari Makassar juga mengalami kenaikan harga, meskipun kenaikannya belum signifikan yakni berkisar 10 persen dari harga normal. Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain sayuran, cabe keriting, tomat, kol, kentang, minyak curah, mie, bawang putih, dan brokoli.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009