Solo (ANTARA News) - Purwanto, warga RT 01/RW 13 Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, sangat terpukul dan terkejut mendengar berita di televisi yang mengatakan orang bernama Air Setiawan (28 tahun) tewas bersama Eko Joko Sarjono tertembak ketika digrebek Densus 88 dan diduga terlibat jaringan teroris Noordin M Top.

"Saya tahu ini dari berita televisi dan sampai saat ini polisi belum memberitahukannya kepada saya atau keluarga mengenai masalah tersebut. Jadi saya sekarang ini juga masih ragu-ragu apa betul itu anak saya," kata Purnomo yang berprofesi sopir bus itu di rumahnya, Sabtu.

"Memang beberapa tahun lalu anak saya itu pernah ditahan yang diduga terlibat jaringan teroris, tetapi dibebaskan karena tidak ada bukti-bukti," lanjutnya.

Air Setiawan diketahui bekerja di sebuah bengkel pengecetan mobil dan kalau di kerjaan tersebut sepi mengecet timbang dirumah juga membantu menyopir alau ada yang meminta bantuan.

Air Setiawan sudah berkeluarga dan menikah dengan gadis asal Pekalongan bernama Kiswati serta dikaruniai putra berama Akbar yang lahir empat tahun lalu. Kiswati sekarang ini sedang hamil muda mengandung calon anak kedua mereka.

"Ya kalau dalam pemeriksaan Air Setiawan yang meninggal itu memang benar anak saya, keluarga semua mohon jenazahnya cepat di bawa ke Solo untuk dilakukan pemakaman," pintanya.

Suwandi teman sekerja Air di bengkel pengecetan timbangan juga kaget, apalagi Jumat (7/8) masih bertemu dengannya sehabis sholat Jumatan di masjid di kampungnya.

"Saya kemarin itu masih ketemu sama Air Setiawan sehabis sholat Jumatan, tetapi anehnya sekarang sudah ada kabar seperti itu apa mungkin. Saya juga belum percaya mengenai berita ini," paparnya.

Menyinggung mengenai nama Eko Joko Sarjono, Purwanto mengatakan kenal karena itu teman anaknya satu kampung di Brengosan, namun tidak mengetahui aktivitas sehari-harinya.

Sementara, Eko Joko Sarjono diketahui adalah putra dari pasangan Slamet dengan Armani yang tinggal di RT2/RW 11 Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

Ayah Eko Joko Sarjono menolak berkomentar dan meminta menunggu keterangan dari polisi.

Berbagai keterangan yang dikumpulkan dari para warga di sekeliling rumah korban tertembak di kawasan perumahan di Bekasi tersebut mengatakan Eko Joko Sarjono sehari-hari bekerja sebagai sopir disebuah pabrik rokok di Solo.

Eko Joko Sarjono mempunyai istri bernama Eri Kadarwati dan dikaruniani dua putra satu laki-laki bernama Gilang umur enam tahun dan satu perempuan bernama Atikoh.

"Eko Joko Sarjono semenjak bergabung dengan kelompok itu memang dalam pergaulannya di masyarakat lain sejak empat tahun lalu," paparnya. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009