Bandung (ANTARA News) - Penyanyi dan pencipta lagu Fariz RM prihatin dengan industri musik zaman sekarang yang memasarkan lagu tidak berdasarkan sikap dari para pencipta atau penyanyinya.

"Zaman dulu industri musik bisa menerima karya-karya seniman musik. Namun, zaman sekarang seniman tersebut diatur oleh Industri musik," ujar Fariz saat ditemui dalam peluncuran buku "Rekayasa Fiksi" di Bandung, Minggu.

Menurutnya, karya-karya bagus terlahir dari seniman musik, bukan dari industri musik. Industri musik zaman sekarang terkesan mengatur seniman-seniman musik.

"Saya selalu bilang kepada seniman musik yang baru muncul bahwa selamat datang di dunia Industri musik," ungkapnya.

Dia menambahkan industri musik seharusnya hanya memasarkan karya seniman musik dan bukan mengatur lagu-lagu hits.

"Buktinya dengan diatur dengan oleh Industri musik, banyak penyanyi yang lagunya tenar, tetapi penjualannya tidak terhitung banyak," ungkapnya.

Lebih jauh dia menambahkan, sebenarnya karya bagus terlahir dari kejujuran hati seorang seniman dan hasilnya pasti akan di luar dugaan.

"Buktinya karya-karya seniman musik zaman dulu, bisa menghasilkan hingga 10 juta copy penjualannya dibandingkan dengan seniman musik zaman sekarang yang hanya penjualanya mencapai ratusan ribu copy penjualan saja," katanya.

Sementara itu, buku yang ditulis oleh Fariz RM yaitu "Rekayasa Fiksi"berisi cara Fariz RM menulis lagu.

"Inspirasi untuk menulis lagu datang dari mana saja. Dalam menciptakan lagu saya berusaha menuangkan aransemen dan isi lagu semaksimal mungkin," tambahnya.(*)

Pewarta: luki
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009