New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melemah pada Senin waktu setempat di tengah kekhawatiran atas meningkatnya pasokan dan menguatnya dolar AS.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, menyusut 33 sen menjadi berakhir pada 70,60 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman September jatuh sembilan sen menjadi 73,50 dolar AS per barel.

Dolar AS pada Jumat secara mengherankan melonjak setelah tingkat pengangguran AS jatuh pada Juli untuk pertama kalinya dalam 15 bulan karena pemangkasan pekerja jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan.

Dolar sebagian besar masih cenderung naik pada Senin karena pasar saham turun.

Minyak yang dihargakan dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bila dolar meningkat.

"Kombinasi antara dolar yang kuat dan pasar saham yang lemah baru-baru ini telah menjadi sangat buruk bagi lingkungan harga minyak," kata Adam Sieminski dari Deutsche Bank.

"Sementara prospek ekonomi mulai naik kuat, harus ada

konfirmasi bahwa persediaan yang diambil turun untuk harga minyak meningkat," katanya. "Data sampai saat ini belum jelas tentang apa yang terjadi."

"Harga enggan untuk naik juga karena pasokan berat," kata analis Phil Flynn dari PFG Best Research.

Data yang dirilis akhir pekan lalu oleh Departemen Energi AS(DOE) melukiskan gambaran beragam permintaan minyak di Amerika Serikat, pengguna energi terbesar di dunia.

Laporan DOE yang dipantau secara luas, mengatakan, stok minyak mentah AS membubung 1,7 juta barel pada minggu yang berakhir 31 Juli, tiga kali lebih besar daripada rata-rata proyeksi analis.

Persediaan dari distilaai, termasuk bahan bakar diesel dan pemanas, merosot 1,1 juta barel, sebagai pengganti perkiraan naik 900.000 barel.

Cadangan bensin turun 200.000 juta barel, jauh lebih rendah dari penurunan 1,3 juta barel yang diantisipasi.

Hanya selama satu tahun lalu, harga minyak telah mencapai rekor puncak di atas 147 dolar AS per barel di tengah kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan. Tetapi selama 12 lalu, harga minayk telah menyusut menjadi 32 dolar pada Desember sebelum kembali merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir.

Flynn mengatakan pasar juga akan terus menonton dua hari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dimulai Selasa untuk sinyal dari setiap pengurangan bank sentral dari upaya untuk memompakan likuiditas ke dalam sistem keuangan - yang

beberapa di sebut "pelonggaran kuantitatif."

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) secara luas diperkirakan akan terus mempertahankan suku bunga federal fund ultraringan antara nol hingga 0,25 persen untuk merangsang pinjaman dan mendorong kegiatan ekonomi.

"Tentu saja jika ekonomi mendapat terlalu baik, maka Fed harus mulai mengambil keluar beberapa stimulus yang akan sangat bearish (lesu) untuk harga minyak," kata Flynn.

Minggu ini akan melihat rilis laporan bulanan oleh lembaga-lembaga kunci seperti Badan Informasi Energi, sebuah badan pemerintah AS, yang seperti Badan Energi Internasional dan kartel minyak OPEC, "dimana fokus pasar akan ditempatkan secara kuat," Barclays Capital mengatakan dalam sebuah laporan.

"Secara umum, dengan lingkungan makro stabil, namun ditandai

perbaikan, kondisi permintaan akan terus membaik tahin ini karena kemajuan berlangsung sampai saat itu, harga masih akan naik jika

OPEC untuk mempertahankan target produksi dengan mempertahankan insentif pengurangan produksi," katanya.

OPEC mengatakan bahwa harga 70 dolar AS adalah "tidak buruk" -- "yang menyoroti grup terus fokus untuk mencapai target 75 dolar AS," ujar Barclays.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009