Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak menguat di perdagangan Asia pada Selasa, tetapi kenaikannya tertutupi oleh kekhawatiran tentang melimpahnya pasokan minyak mentah global dan lemahnya permintaan energi, kata analis.

Kontrak berjangka utaman New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, naik 25 sen menjadi 70,85 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea London, untuk pengiriman pada September naik 15 sen menjadi 73,65 dolar AS.

Tony Nunan, seorang manajer risiko energi di Mitsubishi Corp di Tokyo, mengatakan harga "memiliki sebuah waktu ketat" naik di atas 70 dolar per barel karena persediaan minyak mentah global yang tinggi.

"Kebanyakan orang merasa bahwa tingkat 70-dolar telah dibangun dalam pemulihan ekonomi pada akhir tahun," kata Nunan.

"Jadi harga mungkin bisa sedikit di depan itu sendiri, terutama mengingat tingginya tingkat persediaan di seluruh dunia ... Ini adalah alasan mengapa ketika harga bergerak naik, itu dijual lagi."

Nunan menambahkan bahwa "kita mungkin akan melihat kisaran perdagangan ini untuk sementara waktu."

Harga minyak naik ke posisi tertinggi dalam sejarah di atas 147 dolar AS per barel pada Juli tahun lalu.

Minyak merosot mendekati 30 dolar AS pada Desember setelah krisis keuangan dan ekonomi di Amerika Serikat meningkat mempengaruhi negara lain di seluruh dunia dan menekan permintaan minyak.

Harga telah merangka naik kembali, sebagian didorong oleh harapan awal berbalik naiknya ekonomi global.

Tetapi ketika ada tanda-tanda bahwa resesi global mulai mereda, permintaan energi tetap lembut, kata analis, seperti dikutip dari AFP.(*)

Pewarta: handr
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009