Jakarta (ANTARA News) - Puluhan pendukung Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).

Aksi mereka bertepatan menjelang putusan sidang perselisihan hasil Pemilihan Presiden yang akan dibacakan Ketua MK Mahfud MD.

Pendukung Megawati-Prabowo berorasi di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat.

Mereka berorasi ingin meminta perhatian hakim konstitusi agar mengabulkan gugatan Megawati-Prabowo untuk pemungutan suara ulang.

Demonstran menganggap hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU yang telah memenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono tidak sah.

"Pasangan SBY-Boediono dibiayai asing sehingga harus dianulir," kata Joko salah satu pendukung Mega-Prabowo dalam orasinya yang dibacakan didepan Gedung MK.

Puluhan orang yang berdemonstrasi itu berpawai dengan mengendarai sepeda motor dan mobil sambil mengibarkan bendera PDI Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya.

Mereka juga membawa berbagai spanduk yang bertuliskan "Kebenaran bisa disalahkan tetapi tak bisa dikalahkan," "Masalah Bom, Masalah Teroris jangan dikait-kaitkan dengan hasil Pilpres", dan "Indonesia not for Sale".

Sejauh ini, aksi itu berlangsung damai dalam pengawalan Kepolisian namun mengakibatkan gangguan arus lalu lintas di ruas jalan raya itu karena mereka duduk-duduk di hampir separuh badan jalan.

Arus lalu-lintas dari selatan ke utara jalan Medan Merdeka Barat menjadi macet.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Ike Edwin mengatakan pengamanan diperketat terkait aksi demo di depan Gedung MK. Aparat keamanan tidak melarang aksi demo itu, dan tidak bertindak anarkis.

"Kita tetap mengimbau agar memperhatikan ketertiban. Memperhatikan arus lalu-lintas dan tidak anarkis," kata Ike Edwin.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009