Jakarta (ANTARA News) - Kepala Desk Antiteror Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, pola antisipasi dan penanganan terorisme akan dievaluasi secara berjenjang dan menyeluruh pasca operasi penyergapan beberapa sarang teroris pekan lalu.

"Kita harus dan akan evaluasi seluruh pola antisipasi dan penanganan terorisme baik secara soft power maupun hard power di setiap tingkatan instansi terkait dan lapisan masyarakat," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Ansyaad mengatakan, pola penanganan terorisme baik secara soft power maupun hard power sudah berjalan baik dan simultan.

"Kedua pola penanganan terorisme itu baik soft power maupun hard power harus berjalan bersamaan, tidak bisa salah satu berjalan sendiri. Pemantapan ini yang akan dilakukan ke depan, dalam memaksimalkan upaya pemberantasan terorisme," tutur Ansyaad.

Pola soft power akan dilakukan berjenjang dari tingkat masyarakat agar lebih waspada dan proaktif mengantisipasi ancaman terorisme dan cara menghadapinya.

Pendekatan persuasif juga akan dilakukan melalui lembaga-lembaga keagamaan termasuk pondok pesantren untuk dapat memberikan pemahaman yang benar tentang agama, tentang jihad dan sebagainya kepada jemaah atau masyarakat umumnya, tutur Ansyaad.

Sementara pada pendekatan represif (hard power) maka diawali dengan memperbaiki kinerja intelijen baik di TNI maupun Polri agar mampu melakukan pendeteksian lebih dini terhadap ancaman terorisme.

"Karena berdasar data intelijen yang akurat itulah aparat dapat mengoptimalkan operasinya memberantas terorisme. Ya...sekarang sudah berjalan baik....tetapi akan harus lebih baik," ujarnya.

Ansyaad mengatakan, terorisme tidak bisa ditangani dari satu aspek saja melainkan banyak aspek ekonomi, sosial dan budaya sehingga penanganannya juga harus komprehensif.

Tentang kapan evaluasi dilakukan, ia mengatakan, evaluasi secara rutin dilakukan, namun ke depan akan lebih diintensifkan di setiap jenjang. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009