Hyderabad, India (ANTARA News) - Pemain tunggal putri, Adrianti Firdasari, dan pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Bona Septano, gagal melanjutkan kiprahnya, setelah terjungkal di babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009 di Hyderabad, India, Rabu petang waktu setempat.

Bermain di lapangan utama Gachibowli Indoor Stadium Hyderabad, India, Firdasari takluk di tangan unggulan ke-7 asal China, Lu Lan, dengan skor 17-21, 8-21.

Sedangkan Ahsan/Bona, yang merupakan unggulan ke-7, dipaksa bermain tiga set sebelum menyerah 24-22, 10-21, 9-21 dari pasangan China, Guo Zhendong/Xu Chen.

Firdasari sempat memberi harapan ketika mampu memberi perlawanan pada Lu Lan pada game pertama, meskipun selalu tertinggal dalam pengumpulan angka.

Namun, saat Lu Lan yang kini berperingkat tujuh dunia bermain lebih agresif di game kedua, Firdasari makin kesulitan mengimbangi.

Beberapa kali Firdasari terlambat mengantisipasi pukulan silang Lu Lan yang diarahkan di depan net. Dalam kondisi tertekan, permainan Firdasari makin tidak berkembang dan sering membuat kesalahan sendiri.

"Set awal masih bisa mengontrol bola dan mengimbangi gerakan dia. Tapi set kedua, dia mainnya cepet banget dan bolanya sering susah dikejar," kata Firdasari usai pertandingan yang berlangsung setengah jam tersebut.

Kemenangan atas Firdasari, mengantarkan Lu Lan bertemu unggulan ke-9 asal Hongkong, Wang Chen, yang sebelumnya dipaksa bermain "rubber set" 13-21, 21-15, 21-16 oleh wakil Thailand, Porntip Buranaprasertuk.

Bona Septano yang ditemui usai kekalahan di penampilan pertama pada kejuaraan dunia ini, mengaku bermain kurang bagus dan sulit melepaskan diri dari tekanan lawan pada game kedua dan ketiga.

"Kami sudah berusaha lepas dari tekanan pada set ketiga, tapi sudah tertinggal jauh. Akibatnya, permainan kami tidak berkembang dan lawan begitu mudah mendapat angka," katanya.

Pada set pertama, Ahsan/Bona juga nyaris kalah, setelah tertinggal dulu 19-20 dan akhirnya mampu menyamakan skor 20-20, hingga kemudian menang tipis 24-22.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009