Ambon (ANTARA News) - Jenazah dokter Olivia Pieters (24) yang tewas tertembak senjata milik Komandan Peleton (Danton) Satuan Tugas (Satgas) Bawah Kendali Operasi (BKO) Batalyon Infanteri (Yonif) 411/Kostrad, Lettu Inf. Donny Rahmat Kusuma di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) rawat inap Taniwel, Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu dievakuasi ke Jakarta melalui Ambon, Kamis siang.

Kepala Rumah Sakit Umum(RSU) Piru, SBB, dr.Michael Wattimena ketika dikonfirmasi ANTARA News melalui telpon seluler dari Ambon, Kamis, membenarkan, jenazah korban dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) itu telah dievakuasi ke Jakarta.

"Jenazah tiba di RSU Piru, Kamis subuh (13/8), sekitar pukul 05:00 WIT dan selanjutnya diformalin dan telah dievakuasi melalui penyeberangan feri Waipirit, Kecamatan Kairatu, SBB, pukul 09:00 WIT," ujarnya.

Dia tidak bersedia menjelaskan bagian tubuh korban yang terkena peluru dari pistol jenis FN milik Danton tersebut.

"Maaf, saya tidak bisa menjelaskan, tapi penanganan untuk evakuasi telah dilakukan," kata dr.Michael.

Kapolres SBB, AKB M.Nasihin, membenakan insiden tersebut dan evakuasi korban ke Jakarta.

"Kami hanya membantu Polisi Militer Kodam XVI Pattimura yang mengamankan Danton tersebut,"ujarnya.

Pangdam XVI/Patimurra, Mayjen TNI. M.Noer Muis yang berada di Manado untuk kegiatan "Sail Bunaken", membenarkan insiden tersebut dan menginstruksikan Pomdam untuk mengusut tuntas.

"Pemeriksaan awal insiden ini karena kekeliruan dari oknum bersangkutan sehingga harus diusut tuntas," katanya.

Pangdam prihatin karena insiden tersebut mengakibatkan meninggalnya dr. Olivia yang baru bertugas di Puskesmas Taniwel empat bulan.

"Saya menghaturkan belasungkawa yang dalam dan memohon maaf dari keluarga korban," ujarnya.

Saksi insiden tersebut dr. Mario Papilaja mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari Danton yang bertamu ke Puskesmas dan dr.Olivia tertarik melihat pistolnya.

Lettu Inf.Donny kemudian mengeluarkan magazen dan menyerahkan pistol kepada korban untuk melihat sambil memegangnya.

Saat dikembalikan, Lettu Inf. Donny yakin tidak ada peluru lagi, makanya menarik pelatuk dan tiba - tiba terdengar tembakan bersamaan dengan terjatuhnya dr. Olivia bersimbah darah sambil memegang dada kanannya yang tertembus hingga tubuh belakang bagian kiri.

Korban segera diberikan pertolongan, tapi keterbatasan peralatan dan obat-obatan sehingga akhirnya meninggal. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009