Buenos Aires (ANTARA News/AFP) - Mantan jenderal yang memimpin satu pangkalan tempat terjadinya banyak penyiksaan selama pemerintah diktator Argentina tahun 1976-1983, dihukum penjara seumur hidup, Rabu, karena terlibat pelanggaran hak asasi manusia.

Santiago Omar Riveros, 86 tahun yang memimpin barak Campo de Mayo dekat Buenos Aires, terbukti bersalah melakukan penyiksaan dan memukul sampai mati Floreal Avellaneda, 15 tahun dan menculik ibunya, Iris.

Remaja itu dan ibunya ditangkap di rumah mereka sebulan setelah kudeta militer Maret 1976.

Iris mengemukakan pada sidang pengadilan bahwa mereka berdua dianiaya untuk mendapatkan informasi di mana ayah anak itu berada. Ayahnya melarikan diri saat akan ditangkap dengan melompat dari atap rumahnya ketika para tetangga memperingatkan dia bahwa polisi sedang mencari dia.

"Mereka menyetrum ketiak, dada, mulut, dan hal yang sama juga dilakukan terhadap anak saya," katanya kepada para anggota majelis hakim. "Saya mulai berteriak... Mereka menanyakan saya di mana ayahnya, tetapi saya mengatakan saya tidak tahu."

Mayat remaja itu kemudian dibuang ke pantai Uruguay dengan tangan dan kaki terikat, dengan luka yang dalam di satu lengan dan tanda-tanda kena pukul, kata pihak jaksa.

Ibu itu dibebaskan setelah tiga tahun ditahan.

Ayah pemuda itu, yang memiliki nama yang sama, mengatakan ia puas dengan vonis itu, tetapi menyerukan agar Riveros tidak diberikan pengampunan.

"Hukuman itu harus dijalani di sebuah penjara biasa. Kendatipun ia meninggal di penjara itu, ia tidak akan pernah menderita seperti yang kami alami," kata mantan pemimpin Partai Komunis itu.

Mantan komandan polisi Buenos Aires Fernando Verplaetsen juga di vonis, Rabu dengan hukuman penjara 25 tahun sehubungan dengan kejahatan-kejahatan itu.

Empat terdakwa lainnya dihukum antara delapan dan 18 tahun.

Riveros pertama kali dihukum tahun 1985 dan diampuni tahun

1989, tetapi kemudian dituduh terlibat dalam penculikan bayi-bayi, anak-anak dan lain-lainnya dari apa yang disebut era penculikan.

Ia ikut menjadi anggota Badan Pertahanan Antar-Amerika , yang ada kaitannya dalam "Operation Condor" tahun 1970-an, satu rencana yang dibuat para diktator Amerika Selatan tahun 1970-an untuk melenyapkan lawan-lawan politik mereka di kawasan itu.

Sekitar 5.000 narapidana ditahan di barak-barak Campo de Mayo selama pemerintah diktator Argentina, kata kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Selama bertahun-tahun kekuasaan junta, sekitar 30.000 orang diculik dan masih belum diketahui keberadaan mereka sampai sekarang.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009