Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V Partai Golkar memutuskan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII partai tersebut berlangsung di Pekanbaru, Riau, pada 4-7 Oktober 2009.

"Rapimnas memutuskan Munas VIII pada 4-7 Oktober 2009 di Pekanbaru, Riau dengan cadangan di Makassar," kata Ketum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla saat keterangan pers usai Rapimnas V di Jakarta, Kamis malam.

Sebelumnya dua daerah tersebut memang bersaing ketat memperebutkan sebagai tuan rumah Munas.

"Rapimnas juga memutuskan mengubah sistem organisasi yang didahului Munas baru Musda I dan Musda II," kata Kalla.

Dengan demikian, tambahnya, maka hasil-hasil Munas akan bisa disosialisasikan sampai ke bawah. Kalla menjelaskan jika sebelumnya sistemnya didahului dengan Musda II dan Musda I baru dilaksanakan Munas.

Menurut Kalla dengan keputusan tersebut berarti Munas dipercepat dari bulan Desember (jika sesuai AD/ART) ke Oktober agar bisa mengakomodir perubahan sistem yang ada yakni Munas dahulu baru Musda.

"Diputuskan pula bahwa dalam pengurusan mendatang memperhatikan generasi-generasi muda," katanya.

Sementara itu menyangkut hasil pilpres tambah Kalla, Partai Golkar akan menerima hasil yang ditetapkan oleh KPU sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita minta pemilu mendatang diperbaiki, soal DPT dan sebagainya. Dan agar terjadi sistem pemilu yang lebih sederhana," kata Kalla.

Sebelumnya Aburizal Bakrie menjelaskan bahwa dipilihnya tanggal 4-7 Oktober 2009 agar pengurus baru bisa ikut menentukan dan memilih ketua MPR, DPR maupun ketua fraksi.

"Jadi setelah tanggal 7 Oktober (Munas) semua yang terjadi menjadi tanggungjawab pengurus baru," kata Kalla.

Dalam kesempatan itu, Kalla menegaskan, sampai sebelum Munas, Partai Golkar tetap dalam posisi mendukung pemerintah.

"Setelah 7 Oktober nanti diputuskan dalam Munas dan pengurus baru," kata Kalla.(*)

Pewarta: luki
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009