Bandung (ANTARA News) - Separuh penduduk muslim Provinsi Jawa Barat belum bisa atau lancar membaca Al Quran akibat buta huruf Arab, kata Ketua Dewan Mesjid Indonesia Jawa Barat, HR Maulani dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1430 H di Pusat Dakwag Islam (Pusdai), Bandung, Kamis. "Jumlah buta huruf Arab di Jabar masih tinggi. Meski penduduk muslim mencapai 94 persen dari penduduk Jabar yang berjumlah 41 juta, namun 50 persennya belum bisa baca Alquran karena buta huruf Arab," ungkap Maulani. Para muslim buta huruf Arab yang tersebar di seluruh Jawa Barat ini tidak bisa membaca Alquran karena tidak pernah belajar, pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan atau sama sekali tidak mau belajar. Keadan ini mendorong DMI lebih giat lagi membina umat lewat mesjid-mesjid di daerah. "Meski tidak sampai paham Al Quran secara utuh, minimal mereka bisa membacanya," kata Maulani. Berbeda dengan buta huruf latin yang sebagian besar dialami usia tua 50 tahun ke atas, sedangkan buta huruf Arab tersebar di semua tingkat usia mulai usia produksi hingga lanjut usia. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mencanangkan Jawa Barat bebas buta huruf Arab pada 2013. "Pengentasan 300 ribu buta huruf latin akan tuntas pada 2009 ini, sedangkan penuntasan buta huruf Arab ditargetkan tuntas pada 2013," kata Ahmad. Gubernur menilai DMI memegang peran penting dalam memberantas buta huruf Arab mengingat masjid adalah lembaga pendidikan Islam paling dekat dengan masyarakat. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009