Cincinnati (ANTARA News/Reuters) - Petenis putri nomor satu dunia, Dinara Safina, akan berhadapan dengan Jelena jankovic di final Cincinnati Terbuka setelah menang telak, Sabtu.

Petenis Rusia itu maju ke final untuk kedelapan kalinya tahun ini setelah mengalahkan Flavia Pennetta dari Italia, 6-2, 6-0, sementara unggulan kelima, Jankovic, menyelamatkan empat match point untuk menundukkan unggulan keempat dari Rusia, Elena Dementieva, 7-6, 0-6, 7-6 dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam dan 46 menit.

Safina memperlihatkan kekuatan terbaiknya ketika ia mengakhiri 15 kemenangan beruntun Pennetta dalam waktu hanya 55 menit.

"Setiap pertandingan yang saya jalani saya merasa lebih baik," kata Safina kepada wartawan. "Hari ini, saat melangkah ke lapangan, saya merasa sangat baik dan yakin," katanya.

Pennetta tampak sedikit lesu dan Safina tanpa memberi ampun ketika ia mematahkan servis di game kedua dan tampak tak pernah terkejar untuk meraih kemenangan telak ketujuhnya secara beruntun.

"Saya tahu saya harus kuat sejak awal," kata Safina. "Bila kita tertekan sejak awal pertandingan, maka secara mental akan susah untuk menghadapinya.

"Itulah kuncinya. Saya ingin langsung menekan dan mendominasi, tanpa memberi kesempatan kepadanya," katanya.

Pennetta tidak memberi alasan atas kekalahannya.

"Hari ini dia bermin jauh lebih baik dibanding saya," kata unggulan ke-14 itu. "Saya sedikit lelah, sudah tentu, tetapi saya kalah bukan karena itu.

"Lawan saya adalah petenis nomor satu di dunia dan dia bermain sungguh tak dapat dipercvaya," katanya.

Meskipun demikian, drama yang sebenarnya terjadi adalah saat Jankovic berhadapan dengan Dementieva di pertandingan semifinal yang menegangkan, dimana kedua pemain berhasil mencapai match point.

Meskipun kedua pemain melakukan beebrapa servis yang buruk -- Dementieva melakukan 17 kali kesalahan ganda dan Jankovic delapan kali -- kedua pemain tersebut menampilkan beberapa permainan terbaik pekan ini, dengan sejumlah permainan reli yang memikat penonton.

Jankovic merebut set pertama melalui tiebreak, sebelum Dementieva menyamakan kedudukan.

Set ketiga merupakan pertandingan yang dramatis, ketika Jankovic mencapai tiga tiga match point pada kedudukan 5-4, tetapi petenis Rusia itu mampu mematahkan servisnya untuk bangkit.

Dua game berikutnya juga terjadi saling mematahkan servis lawan, sebelum Dementieva memaksakan empat match point untuk diriny sendiri, saat ia memimpin 6-2 di tiebreak.

Tetapi, Jankovic tidak mau menyrah dan setelah bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 6-6, kesalahan ganda ke-17 Dementieva memberikan match point keempat kepada Jankovic dan pukulan forehand petenis Rusia itu yang menyangkut di net mengakhiri perjuangannya.

"Saya kira Anda menyaksikan reaksi saya -- saya seperti `Ya Tuhan, saya tidak percaya saya menang`," kata Jankovic.(*)

Pewarta: luki
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009