Teheran (ANTARA News/AFP) - Pengadilan Iran melarang sebuah surat kabar yang dipimpin kandidat presiden yang kalah, Mehdi Karroubi, setelah menyiarkan berita yang menyatakan sejumlah pemrontes diperkosa atau dianiaya di dalam tahanan.

Putra Karroubi, Hossein, mengatakan di laman Internet partai ayahnya, Senin, bahwa seorang pejabat kejaksaan memerintahkan "larangan sementara" penerbitan surat kabar Etemed Melli, Ahad.

Mehdi Karroubi dimarahi pihak berwenang karena menuduh bahwa banyak wanita dan anak laki-laki muda yang ditahan setelah protes massal atas terpilihnya kembali Presiden Mahmud Ahmadinejad Juni lalu telah diperkosa atau dianiaya.

Karroubi, mantan ketua parlemen yang meraih tempat keempat dalam pemilihan presiden dan kini menjadi seorang tokoh penting dalam oposisi, Ahad, berikrar akan berusaha mencari kebenaran menyangkut tuduhan penyiksaan di penjara itu.

"Tetapi saya kembali mengatakan bahwa tindakan dan intimidasi ini tidak akan mencegah saya dan saya akan mengungkapkan semua masalah yang saya anggap perlu. Saya hanya akan diam apabila semua dimensi mengenai insiden ini telah diperiksa dan rakyat mengemukakan kebenaran."

Pada awalnya sekitar 4.000 pendukung oposisi ditahan karena dituduh terlibat kerusuhan yang melanda Teheran dan berbagai kota lain setelah pemilihan presiden itu. Sebagian besar mereka telah dibebaskan, tetapi sekitar 200 orang masih ditahan. Sekitar 140 orang telah diadili.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 30 orang tewas dalam kerusuhan pasca-pemilihan itu, sementara oposisi mengatakan 69 orang tewas.

Sebuah surat kabar lain, Kalemeh Sabz (Pedang Hijau), milik pesaing utama Ahmadinejad, Mirr Hossein Mousavi, ditutup pihak berwenang sehubungan dengan pemilihan yang disengketakan itu.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009