"Kami secara rutin setiap tahun sekali menggelar lomba yang melibatkan ekspatriat untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia," kata salah satu panitia perlombaan kemerdekaan di Jalan Jaksa, Jangki, Senin.
Jangki mengungkapkan jumlah ekspatriat yang terlibat perlombaan pada kemerdekaan Indonesia di Jalan Jaksa, sekitar 100 orang. Mereka adalah turis asal Australia, Belanda, Inggris dan Skotlandia.
Panitia perlombaan menyusun perlombaan sekitar 20 permainan tradisional, antara lain lomba makan kerupuk, balap karung, balap bakiak, makan kerupuk, panco dan tarik tambang yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 18.00 WIB.
Untuk mengadakan perlombaan, panitia mendapatkan sumbangan dana dan aksesoris dari warga di sekitar Jalan Jaksa.
Jangki menuturkan tujuan perlombaan melibatkan ekspatriat untuk mengenalkan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia saat menyambut perayaan hari kemerdekaannya kepada negara lain.
Selain menggelar berbagai perlombaan, panitia juga menampilkan musik akustik dari salah satu warga sekitar.
Sementara itu, ekspatriat asal Belanda, Jan Wanrooij (67) mengatakan dirinya antusias mengikuti perlombaan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia karena unik dan menarik.
WNA yang sudah tinggal di Indonesia selama enam tahun tersebut menjelaskan, kemeriahan perayaan kemerdekaan di Indonesia bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.
"Perayaan kemerdekaan di Indonesia sangat meriah, berbeda dengan di negara Belanda yang hanya melibatkan orang tertentu, karena aturannya ketat," kata Jan yang didampingi istrinya, Eti Wulandari.
Sebagian banyak ekspatriat yang ikut serta lomba juga menunjukkan antusiasnya dengan mengenakan baju bewarna putih bertuliskan "Republic of Indonesia Independence Day the 64th". (*)
Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009
