Ambon (ANTARA News) - Mantan petinju nasional, Wim Gomies mengimbau juara dunia kelas bulu WBA, Chris John, tidak sesumbar dengan menginginkan menang mutlak atau KO menghadapi penantangnya, Rocky Juarez, pada pertarungan tunda yang berlangsung di MGM Grand Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 19 September 2009.

"Target bolehlah, tapi jangan sesumbar, karena pertarungan pertama saja melawan Juarez di Toyota Center Texas, Houston, AS, 28 Febuari 2009 berakhir dengan seri atau imbang, 114-114," katanya ketika dimintai tanggapan ANTARA News di Ambon, Selasa.

Wim yang kini menjadi pelatih tinju Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku, itu mengingatkan Chris John bahwa pertarungan tunda ini pun ada kepentingan promotor dari sisi bisnis, jadi perlu mempersiapkan diri dengan baik, supaya tetap menjadi juara dunia.

"Bangsa Indonesia akan bangga bila lagu kebangsaan Indonesia Raya kembali berkumandang sebagai tanda Chris John masih tetap menjadi juara dunia. Hanya saja jangan sesumbar, karena Juarez bukan lawan yang mudah dikalahkan," ujarnya.

Apalagi, menurut Wim yang tercatat sebagai "raja" KO di kelas menengah nasional saat masih aktif itu, Chris John tidak memiliki pukulan mematikan, sehingga bisa mengkanvaskan Rocky Juarez pada pertarungan tunda.

Sedangkan pada pertarungan ulang melawan Juarez di Staples Center Los Angeles, AS, 27 Juni 2009 batal dilaksanakan, karena Chris John mengalami sakit gangguan pernapasan sepekan sebelum naik ring.

"Manajemen Juarez telah mempelajari teknik bertinju Chris John dan kondisi kesehatan, sehingga pasti mempersiapkan program latihan supaya Juarez bisa meraih juara dunia," katanya menegaskan.

Karena itu, Wim mengharapkan Chris John yang telah berangkat lebih awal ke Negeri Paman Sam, supaya memanfaatkan waktu sebelum bertanding untuk berlatih ekstra keras dengan tidak mengabaikan kondisi kesehatan.

"Jangan karena gangguan kesehatan sehingga tidak bisa bertanding lagi, konsekuensinya gelar juara dunia bisa dicopot," ujarnya.

Sebelumnya, Chris John menargetkan menang mutlak atau KO atas Rocky Juarez, pada pertarungan tunda nanti.

"Saya memasang target untuk bisa menang mutlak atau KO dari Juarez," katanya.

Menurut petinju dengan julukan "The Dragon" tersebut, selama di Amerika Serikat latihannya akan lebih difokuskan pada teknik dengan memperbanyak mitra tanding.

"Teman latih tanding tidak dibawa dari Australia, tetapi diambilkan dari petinju Amerika dan Craig Christian (pelatih sekaligus manajernya) sudah mengatur siapa-siapa yang akan menjadi sparring partner," katanya.

Ia menambahkan, selain latihan teknik juga fisik. "Saya kira latihan di Amerika Serikat mencakup semuanya baik fisik maupun teknik, tetapi lebih fokus dengan teman latih tanding," kata petinju yang meraih gelar Super Champions, karena mampu mempertahankan gelarnya 10 kali tanpa putus. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009