Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan perbaikan di bidang kesehatan, pembangunan sumber daya manusia (SDM), industri pengolahan dan industri strategis berbasis ilmu pengetahuan sebagai fokus dari strategi pembangunan ekonomi lima tahun mendatang.

"Untuk periode 2009-2014, Indonesia harus mampu menjawab tantangan pembangunan yang makin tinggi dan makin rumit," kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya tentang Pembangunan Nasional dalam Perspektif Daerah di depan sidang paripurna khusus Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Jakarta, Rabu.

Hal pertama yang perlu mendapat perhatian menurut Presiden adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut dia, investasi di bidang pendidikan, baik dalam bentuk anggaran yang memadai sesuai amanat konstitusi, terus dilakukan.

"Program perbaikan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru terus dilanjutkan, dengan langkah-langkah nyata untuk memantau perbaikan kinerja dan hasil pendidikan," ujarnya.

Kemudian, kata Presiden, perbaikan di bidang kesehatan juga akan terus menjadi fokus utama dalam periode lima tahun mendatang.

"Kita tidak hanya ingin menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan, namun kita juga perlu memperbaiki gizi, imunisasi dan kualitas pelayanan kesehatan secara umum," jelasnya.

Program di bidang kesehatan, menurut Kepala Negara, akan dititikberatkan pada pencegahan yang secara sistematis dan konsisten oleh seluruh jenjang pemerintahan, sesuai dengan pembagian kewenangan yang telah ditetapkan.

"Kesejahteraan para petugas kesehatan juga memerlukan peningkatan yang adil," katanya.

Selain itu, lanjut Presiden, pemerintah juga akan memberi perhatian pada pembangunan industri pengolahan secara bersungguh-sungguh, baik dalam bentuk program revitalisasi industri yang sudah ada, maupun membangun industri pengolahan baru.

"Revitalisasi industri pupuk, gula dan semen sangat diperlukan dalam tahapan pembangunan yang akan datang. Juga Industri-industri pengolahan yang berbasis keunggulan komparatif kita sangat perlu dikembangkan, seperti industri pengolahan kelapa sawit, hasil hutan, dan hasil perkebunan lainnya," katanya.

Ia menilai pembangunan industri pengolahan, selain memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional sehingga dapat menciptakan kemandirian ekonomi, juga sangat penting dalam menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas lagi.

"Pemerintah juga terus mendukung, dengan kebijakan dan anggaran yang tepat, pengembangan industri strategis dan industri yang berbasis pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta industri kreatif lainnya yang sangat potensial dalam menciptakan nilai tambah ekonomi dan menciptakan peluang-peluang baru," katanya.

Presiden berharap industri-industri itu dapat berkembang secara kompetitif dan berkelanjutan, dan pada akhirnya dapat sungguh-sungguh menjadi kebanggaan.

Sebelumnya pada periode 2004-2009 pemerintah lebih menekankan pembangunan ekonomi pada revitalisasi pertanian, penciptaan ketahanan pangan dan energi, serta pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis.

Fokus perhatian dari kelanjutan strategi itu, menurut Kepala Negara, adalah pada upaya mengatasi masalah dan kemacetan, baik dari segi peraturan, birokrasi maupun tata kelola pemerintahan.

"Peraturan yang tumpang tindih perlu dibenahi, koordinasi di tingkat pusat maupun dengan pemerintah daerah perlu ditingkatkan, serta konflik kepentingan harus dihilangkan," katanya.

Pemerintah, lanjut dia, juga akan terus mengatasi kendala ketersediaan anggaran, baik di pusat maupun di daerah, agar program pembangunan infrastruktur, serta revitalisasi pertanian dan energi dapat dilakukan dengan baik.

Lebih lanjut Kepala Negara menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus semakin mampu untuk memanfaatkan berbagai kesempatan dan menjawab setiap tantangan dengan program-program pembangunan yang tepat, cerdas, dan efektif.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009