Jakarta (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis, dalam tiga tahun ke depan jumlah emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa saham ini mencapai 500 emiten dengan total nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp3.000 triliun, kata Direktur Utama BEI Ito Warsito, Rabu.

Pada seminar bertema `Evaluasi dan Prospek Pasca Krisis Global serta Pemilu 2009` di Jakarta, Ito mengemukakan tiga hal yang akan dilakukan otoritas bursa dalam tiga tahun ke depan guna meraih target itu.

"Pertama, meningkatkan jumlah perusahaan negara (BUMN) yang akan go public," katanya.

Dalam 18 tahun terakhir, hanya 15 BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI atau kurang dari satu perusahaan per tahun, padahal jumlah BUMN itu ratusan dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp1.000 triliun.

Langkah kedua yang bakal dilakukan BEI adalah menargetkan perusahaan yang mengelola sumber daya alam, energi, mineral, dan perkebunan, juga berpotensi meningkatkan kapitalisasi pasar.

Ito mencontohkan, perusahaan pengelola sumber daya seperti PT Newmont dan PT Freeport Indonesia semestinya menyumbangkan labanya di Indonesia dalam bentuk partisipasi investasi di pasar modal.

Langkah ketiga adalah mendorong perusahaan yang memperoleh kredit bank di atas Rp500 miliar untuk go public.

Di luar tiga langkah itu, BEI akan meningkatkan jumlah investor yang saat ini mencapai 300 ribu menjadi 2,3 juta investor dalam tiga tahun atau satu persen dari jumlah penduduk.

Saat ini, kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 1.800 triliun, atau naik Rp200 triliun dari 2008 yang sebesar Rp1.600 triliun. (*)

Pewarta: surya
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009